Assalamualaikum Wr.Wb.
Saling Indonesia. Orang Tua kita dulu kalau pergi ke sekolah sebagai alat tulis berupa sabak, jadi pelajaran dari sekolah langsung di tulis di media sabak, pelajaran sekolah harus benar-benar diingat karena kalau ada pelajaran baru, sabak selalu di hapus. Sekarang juga mungkin untuk mengajari anak-anak di rumah biasa kita menggunakan alat tulis yang menyerupai sabak, alat tulis dengan menggunakan magnet sebagai pengganti pencil, langsung dihapus dengan menggeser tombol kanan atau kiri. Sekarang ini alat tulis tersebut akan digunakan kembali dengan teknologi modern berupa Tablet.
Saling Indonesia. Orang Tua kita dulu kalau pergi ke sekolah sebagai alat tulis berupa sabak, jadi pelajaran dari sekolah langsung di tulis di media sabak, pelajaran sekolah harus benar-benar diingat karena kalau ada pelajaran baru, sabak selalu di hapus. Sekarang juga mungkin untuk mengajari anak-anak di rumah biasa kita menggunakan alat tulis yang menyerupai sabak, alat tulis dengan menggunakan magnet sebagai pengganti pencil, langsung dihapus dengan menggeser tombol kanan atau kiri. Sekarang ini alat tulis tersebut akan digunakan kembali dengan teknologi modern berupa Tablet.
Alat Tulis Tempo Dulu
Alat
tulis yg dibuat dari batu berbentuk papan tipis diberi bingkai untuk ditulisi, pada
zaman (penjajahan) Jepang kebanyakan murid menulis di atas sabak.
Alat
tulis antik alias SABAK, dengan grip untuk menulisnya. Zaman dulu memang
serba terbatas dan langka, sampai buku tulis pun susah didapat sehingga sarana
belajar pun apa adanya. Sabak ini telah menjadi saksi bisu atas perkembangan
dunia pendidikan di tanah air ini, sepatutnya dirawat sebaik baiknya.
Sabak
harus selalu berdampingan dengan grip. Sabak sebagai media untuk menulis
sedangkan grip adalah alat tulisnya maka sampai sekarang tempat menyimpan
pensil atau balpen disebut doosgrip, seharusnya kan doospen ya …
Jadi kalau mengerjakan tugas atau ulangan ya sabak itulah yang digunakan. Dengan menggoreskan grip yang runcing di permukaan sabak, akan menghasilkan bekas seperti menulis pada kertas menggunakan pensil, tetapi agak lebih jelas dari pensil. Menulis huruf, membuat angka pada pelajaran berhitung dan menggambarpun dengan menggunakan sabak dan grip. Bagaimana kalau mencatat? Itulah kelebihan anak sekolah jaman dahulu. Tidak mempunyai catatan, tetapi memahami pelajaran. Ingatan dan pendengaran sangat memegang peranan. Saat diterangkan guru mendengarkan dengan seksama dan menyimpan semua penjelasan guru dalam ingatan sebagai catatan. 1)
Jadi kalau mengerjakan tugas atau ulangan ya sabak itulah yang digunakan. Dengan menggoreskan grip yang runcing di permukaan sabak, akan menghasilkan bekas seperti menulis pada kertas menggunakan pensil, tetapi agak lebih jelas dari pensil. Menulis huruf, membuat angka pada pelajaran berhitung dan menggambarpun dengan menggunakan sabak dan grip. Bagaimana kalau mencatat? Itulah kelebihan anak sekolah jaman dahulu. Tidak mempunyai catatan, tetapi memahami pelajaran. Ingatan dan pendengaran sangat memegang peranan. Saat diterangkan guru mendengarkan dengan seksama dan menyimpan semua penjelasan guru dalam ingatan sebagai catatan. 1)
Tablet Asli Indonesia
Sabak elektronik atau komputer tablet (bahasa Inggris: tablet
computer), atau ringkasnya tablet,
adalah suatu komputer portabel lengkap yang seluruhnya berupa layar sentuh
datar. Ciri pembeda utamanya adalah
penggunaan layar sebagai peranti masukan dengan menggunakan stilus, pena
digital, atau ujung jari, alih-alih menggunakan papan ketik atau tetikus. Microsoft
memperkenalkan versi Windows XP untuk komputer tablet yang disebutnya Tablet PC
pada tahun 2000, sedangkan Apple baru meluncurkan versi komputer tabletnya pada
tahun 2010 dengan nama iPad. Pada tahun 2011 Samsung meluncurkan versi komputer
tablet Galaxy Tab 7 (yang kemudian dilanjutkan dengan peluncuran Samsung Galaxy
Tab 7.0 Plus) dan 10.1(P7100)
Seperti di
lansir Harian Tempo, Sabak Tabletnya asli Indonesia akan digunakan untuk siswa
Sekolah Dasar, Menengah, dan Atas di seluruh Indonesia.
Gelontoran
tablet impor yang masuk ke pasar Indonesia membuat Kamar Dagang dan Industri
(Kadin) gerah. Wakil Ketua Kadin Bidang IT, Telekomunikasi, Broadcast Research
dan Teknologi, Didie W. Soewondho, mengatakan tahun depan akan hadir tablet
buatan dalam negeri.
"Namanya Sabak Nasional," kata Didie di Jakarta, Selasa, 7 Juni 2011. Tablet Sabak itu rencananya akan digunakan untuk siswa Sekolah Dasar, Menengah, dan Atas di seluruh Indonesia.
Pembuatan tablet tersebut, lanjut dia, akan dilakukan secara bertahap. Pada tahun 2012, misalnya, akan dibuat sebanyak 1 juta unit, sedangkan sisanya diproduksi pada tahun berikutnya. Didie mengaku belum mengetahui spesifikasi tablet Sabak yang akan dibuat.
Untuk membuat tablet tersebut, saat ini sudah ada tiga perusahaan asal Taiwan yang akan berinvestasi di Tanah Air. Didie menolak menyebutkan nama perusahaan tersebut. Namun, dia mengatakan tiga vendor itu adalah pembuat motherboard komputer yang selama ini melakukan proses produksi di Cina.Total nilai investasi yang ditanamkan untuk membangun manufaktur motherboard di Indonesia, kata dia, sekitar US$ 50-60 juta. Saat ini, perusahaan sedang memproses izin di Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Kementerian Perindustrian.
"Namanya Sabak Nasional," kata Didie di Jakarta, Selasa, 7 Juni 2011. Tablet Sabak itu rencananya akan digunakan untuk siswa Sekolah Dasar, Menengah, dan Atas di seluruh Indonesia.
Pembuatan tablet tersebut, lanjut dia, akan dilakukan secara bertahap. Pada tahun 2012, misalnya, akan dibuat sebanyak 1 juta unit, sedangkan sisanya diproduksi pada tahun berikutnya. Didie mengaku belum mengetahui spesifikasi tablet Sabak yang akan dibuat.
Untuk membuat tablet tersebut, saat ini sudah ada tiga perusahaan asal Taiwan yang akan berinvestasi di Tanah Air. Didie menolak menyebutkan nama perusahaan tersebut. Namun, dia mengatakan tiga vendor itu adalah pembuat motherboard komputer yang selama ini melakukan proses produksi di Cina.Total nilai investasi yang ditanamkan untuk membangun manufaktur motherboard di Indonesia, kata dia, sekitar US$ 50-60 juta. Saat ini, perusahaan sedang memproses izin di Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Kementerian Perindustrian.
Khusus tablet murah, PT INTI
akan membuat tablet berbasis 2G dilengkapi WIFI dengan harga berkisar Rp
600.000-Rp 800.000. Dalam mengembangkan tablet tersebut, PT INTI bekerja sama
dengan IMO dalam memproduksi tablet tersebut. (kontan.co.id)
Sumber : Berbagai
Sumber
Halaman ini terakhir diubah 07-04-2014 ( 233 views)
Halaman ini terakhir diubah 07-04-2014 ( 233 views)
indonesia bisa
ReplyDelete