Space Iklan

Monday, March 18, 2013

Apa dan Bagaimana Menghadapi ANAK HIPERAKTIF ?



Apa dan Bagaimana menghadapi anak hiperaktif. (What and how to deal with hyperactive children)

Dr. Seto Mulyadi dalam bukunya “Mengatasi Problem Anak Sehari-hari“ mengatakan pengertian istilah anak hiperaktif adalah : Hiperaktif menunjukkan adanya suatu pola perilaku yang menetap pada seorang anak. Perilaku ini ditandai dengan sikap tidak mau diam, tidak bisa berkonsentrasi dan bertindak sekehendak hatinya atau impulsif.


Ibu mana yang tidak senang bila melihat anaknya aktif dan ceria. Tapi kalau aktifnya melebihi batas kewajaran anak-anak seusianya, tentu akan membuat Ibu mulai khawatir dan kesulitan untuk menanganinya. Misalnya, saat ingin diberi makan anak selalu berlarian kesana kemari tidak bisa diam, kerap berlompatan ke segala arah tak kenal lelah sampai Ibu kewalahan mengejarnya.
Melihat anak yang aktif tingkat tinggi seperti itu, mungkin Ibu menjadi sering memarahinya, membentak, atau bahkan melakukan hukuman fisik (misal: mencubit) agar anak menjadi diam atau tenang.

Apa kata psikiater anak kepada Anak Hiperaktif

Melihat fakta tersebut, dr Tendry Sapta, Sp. KJ (K) menjelaskan, bahwa memiliki anak hiperaktif bukanlah cobaan. Oleh sebab itu, bagi para orangtua yang memiliki anak dengan riwayat tersbut, jangan pernah sekalipun menyesalinya.

Dikatakan psikiater anak ini, jangan sering memarahi anak hiperaktif atau sampai memukulnya. Karena dampaknya, akan berakibat lebih mengacaukan fokus berfikir sang anak tersebut. Sebab pada dasarnya, aktifitas ini hanya sebatas perilaku, bukanlah penyakit.

"Tindakan memarahi atau sejenisnya, bukanlah solusi yang baik. Bagaimanapun direpotkannya orangtua, anak tidak pernah berniat jahat dengan tindakannya itu. Mereka hanya berekspresi dan menganggapnya sebagai aktivitas yang wajar dan menyenangkan hatinya. Sehingga kasihan sekali kalau dibentak atau dihukum," ungkap psikiater anak ini.

Makanan yang harus dihindari bagi anak hiperaktif
Seperti dikutip dari She Knows, makanan yang dikonsumsi dapat mempengaruhi perilaku anak. Berikut adalah makanan yang harus dihindari bagi anak hiperaktif:

1. Makanan mengandung kadar gula tinggi atau karbohidrat olahan
Hindari nasi putih dan olahan tepung. Kedua jenis makanan ini  dapat mempengaruhi mood anak.
"Makanan ini dapat memicu pelepasan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol yang dapat menciptakan perasaan cemas dan gelisah. Ini tentunya harus dihindari oleh anak hiperaktif karena akan membuat mereka menjadi lebih aktif, ‘’ kata Dr Ann Kulze, MD.

2. Makanan aditif
Kulze mengatakan, hindari makanan yang mengandung zat aditif, seperti pewarna, penambah rasa, pemanis buatan, dan karbohidrat olahan.
Makanan itu biasanya banyak terdapat di produk instan. "Makanan pilihan terburuk untuk anak hiperaktif adalah donat, pastries, cupcake, permen (khususnya dengan banyak pewarna), lunchables, pancake, soda, " kata Kulze.
"Makanan aditif dengan pewarna, pemanis buatan serta kandungan gula terlalu tinggi membuat sistem saraf terlalu aktif, " kata Dr Jennifer Greenfield, Pusat Kesehatan Chiropractic.

Hindari Minuman yang berkadar gula yang berlebihan
"Efek ketagihan dapat timbul saat anak semakin banyak dan sering mengonsumsi makanan manis berlebihan. Kadar glukosa darah terlalu tinggi dapat mengganggu proses belajar dan memori yang berhubungan dengan konsentrasi anak, bahkan bila berlangsung berkepanjangan dapat merusak jaringan otak, sehingga anak menjadi agresif, hiperaktif dan melakukan tindakan merusak," ujar dr. Aman Bhakti Pulungan, Dokter Spesialis Anak Endokrin FKUI, saat ditemui Okezone di Hotel Mulia, Rabu (19/12/2012).

Gula yang diperoleh dari kabohidrat memang diperlukan anak sebagai sumber utama energi otaknya, tetapi jumlah gula yang dikonsumsi harus diperhatikan.

"Bila seorang anak mengonsumsi gula secara berlebihan maka gula darahnya akan melonjak tinggi dan berdampak pada naiknya respon insulin serta mengurangi aktivitas neurotransmitter dalam otak," tambahnya.

Tipe-tipe anak hiperaktif dan mengatasinya

Agar dapat bertindak lebih tepat terhadap sikap aktif yang berlebihan atau hiperaktif sang buah hati, ada baiknya kita mengetahui 3 (tiga) tipe dari hiperaktif sebagai berikut :

1. Tipe hiperaktif implusif

Anak yang mengalami hiperaktif implusif biasanya lemah dalam merespon. Perilaku implusif ditandai dengan melakukan sesuatu yang sulit untuk dikendalikan, seperti terlalu enerjik, lari ke sana ke mari, melompat seenaknya, memanjat-manjat, banyak bicara dan berisik. Selain itu, ia juga biasa melakukan segala sesuatunya tanpa pertimbangan dan sering kali ditunjukkan ketidaksabaran.

2. Tipe hiperaktif inatensi

Biasanya anak dengan hiperaktif seperti ini tidak mampu memusatkan perhatian secara utuh, tidak mampu mempertahankan konsentrasi. Selain itu, mudah beralih perhatian dari satu hal ke lain hal, sering melamun, sulit diajak berbicara atau menerima instruksi karena perhatiannya terus berpindah-pindah, pelupa dan kacau.

3. Tipe hiperaktif kombinasi

Biasanya anak kurang memperhatikan aktifitas dan mengkuti permainan atau dalam menjalankan tugasnya karena perhatiannya mudah terpecah. Selain itu, sering berubahnya pendirian yang ada di diri si anak, dan dalam melakukan sesuatu selalu aktif secara berlebihan.

Sumber : tribunnews.com/republika.co.id/ibudanbalita.com/okezone.co
               
Artikel terakhir diperbaharui 09-04-2013

No comments:

Post a Comment

Mohon Perhatiannya yang ingin berkomentar :

1. Berkomentarlah yang baik dan sopan
2. Tidak dianjurkan meletakan link hidup
3. Disarankan berkomentar sesuai postingan
4. Mohon bershabar apabila komentar belum admin balas
5. Dianjurkan berkomentar menggunakan alamat Url untuk Backlink