Artikel kali ini singkat akan tetapi kalau kita klik salah satu di antara kata di bawah ini akan akan banyak memperoleh jutaan informasi seputar Indonesia, kenapa saya masukan ke blog saya ini, pengetahuan-pengetahuan umum, saya rasa sangat di perlukan sekali, karena mengenal sejarah, budaya dan lainnya tentang negeri tercinta ini akan menimbulkan rasa saling terhadap apa-apa yang di miliki Indonesia. Seperti saya ini baru kali ini mengetahui pasti jumlah provinsi di Indonesia, pengetahuan-pengetahuan umum ini mungkin hanya hapalan waktu kita sekolah. Link nama-nama ini saya peroleh dari Wikipedia. Cara-cara Wikipedia sebagai berikut : dengan meletakan dua buah kurung siku buka “[[“ dan dua buah kurung siku tutup “]] di antara kata atau kumpulan kata yang di maksud. Kata Aceh, jika diketik sebagai [[Aceh]], maka kata “Aceh” akan menjadi bisa di klik seperti di bawah ini :
Kalimantan Selatan
Kalimantan
Tengah
Kalimantan
Timur
Kepulauan Bangka Belitung
Nusa Tenggara Barat
Papua
Sulawesi
Selatan
Sulawesi
Tengah
Sulawesi
Tenggara
Sulawesi
Utara
Sumatera
Selatan
Sumatera
Utara
Sumber : http://id.wikipedia.org
Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, per bulan September 2012, 3
jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,59 juta orang (11,66
persen), atau berkurang sebesar 0,54 juta orang (0,30 persen)
dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2012 sebesar 29,13 juta
orang (11,96 persen).
Kepala BPS Suryamin dalam keterangan pers di Gedung BPS, Jakarta, Rabu (2/1), menjelaskan kategori penduduk miskin adalah penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan.
Menurut Suryamin, penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin selama periode
Maret 2012–September 2012 dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
a. Selama periode Maret 2012–September 2012 inflasi umum relatif rendah, yaitu sebesar 2,59 persen;
b. Penerima beras murah/raskin (dalam 3 bulan terakhir) pada 20 persen kelompok penduduk berpendapatan terendah meningkat dari sekitar 18,5 persen pada Maret 2012 menjadi sekitar 20,1 persen pada September 2012 (berdasarkan data Susenas Maret 2012 dan September 2012);
c. Upah harian (nominal) buruh tani dan buruh bangunan meningkat selama periode Maret 2012 dan September 2012, yaitu masing-masing sebesar 1,29 persen dan 2,96 persen;
d. Secara nasional, rata-rata harga beras relatif stabil, tercatat pada Maret 2012 sebesar
Rp10.406,- per kg dan pada September 2012 sebesar Rp10.414,- per kg.
e. Adanya perbaikan penghasilan petani yang ditunjukkan oleh kenaikan NTP (Nilai Tukar
Petani) sebesar 0,70 persen dari 104,68 pada Maret 2012 menjadi 105,41 pada September 2012;
f. Perekonomian Indonesia triwulan III-2012 tumbuh sebesar 6,12 persen terhadap triwulan-I 2012, apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2011 (y-on-y) pertumbuhan
ekonomi triwulan III-2012 ini tumbuh sebesar 6,17 persen;
g. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Agustus 2012 mencapai 6,14 persen, mengalami penurunan dibandingkan keadaaan pada Februari 2012 yang sebesar 6,32 persen;
h. Selama periode Maret 2012–September 2012, harga eceran beberapa komoditas bahan pokok lain seperti tepung terigu, cabe rawit, cabe merah, dan telur ayam ras mengalami penurunan, yaitu masing-masing turun sebesar 0,03 persen, 18,29 persen, 12,35 persen, dan 1,25 persen.
“Berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode Maret 2012–September 2012, baik penduduk miskin di daerah perkotaan maupun perdesaan sama-sama mengalami penurunan, yaitu masing-masing turun sebesar 0,18 persen (0,14 juta orang) dan 0,42 persen (0,40 juta orang),” ungkap Suryamin.
Selama periode Maret 2012–September 2012, menurut Kepala BPS, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang 0,14 juta orang (dari 10,65 juta orang pada Maret 2012 menjadi 10,51 juta orang pada September 2012), sementara di daerah perdesaan berkurang 0,40 juta orang (dari 18,48 juta orang pada Maret 2012 menjadi 18,08 juta orang pada September 2012).
Data BPS juga menunjukkan, selama periode Maret 2012–September 2012, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan dan perdesaan tercatat mengalami penurunan. Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2012 sebesar 8,78 persen, turun menjadi 8,60 persen pada September 2012. Sementara penduduk miskin di daerah perdesaan menurun dari 15,12 persen pada Maret 2012 menjadi 14,70 persen pada September 2012.
Suryamin juga menjelaskan, peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan).
“Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada September 2012 tercatat sebesar 73,50 persen, kondisi ini tidak berbeda dengan kondisi Maret 2012 yang juga sebesar 73,50 persen,” ungkapnya.
Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di perdesaan, diantaranya adalah beras, rokok kretek filter, gula pasir, telur ayam ras, mie instan, tempe, dan tahu. Sedangkan, untuk komoditi bukan makanan diantaranya adalah biaya perumahan,pakaian jadi anak-anak, pakaian jadi perempuan dewasa, dan bensin.
Pada periode Maret 2012–September 2012, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kenaikan. Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin menjauhi Garis Kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin melebar. (Humas BPS/WID/ES)
Sumber : http://www.setkab.go.id/berita-6873-jumlah-penduduk-indonesia-miskin-makin-berkurang.html
Demikian pengetahuan umum Seputar Indonesia.
Artikel terakhir diperbaharui 20-10-2013 (572 view)
Kepala BPS Suryamin dalam keterangan pers di Gedung BPS, Jakarta, Rabu (2/1), menjelaskan kategori penduduk miskin adalah penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan.
Menurut Suryamin, penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin selama periode
Maret 2012–September 2012 dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
a. Selama periode Maret 2012–September 2012 inflasi umum relatif rendah, yaitu sebesar 2,59 persen;
b. Penerima beras murah/raskin (dalam 3 bulan terakhir) pada 20 persen kelompok penduduk berpendapatan terendah meningkat dari sekitar 18,5 persen pada Maret 2012 menjadi sekitar 20,1 persen pada September 2012 (berdasarkan data Susenas Maret 2012 dan September 2012);
c. Upah harian (nominal) buruh tani dan buruh bangunan meningkat selama periode Maret 2012 dan September 2012, yaitu masing-masing sebesar 1,29 persen dan 2,96 persen;
d. Secara nasional, rata-rata harga beras relatif stabil, tercatat pada Maret 2012 sebesar
Rp10.406,- per kg dan pada September 2012 sebesar Rp10.414,- per kg.
e. Adanya perbaikan penghasilan petani yang ditunjukkan oleh kenaikan NTP (Nilai Tukar
Petani) sebesar 0,70 persen dari 104,68 pada Maret 2012 menjadi 105,41 pada September 2012;
f. Perekonomian Indonesia triwulan III-2012 tumbuh sebesar 6,12 persen terhadap triwulan-I 2012, apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2011 (y-on-y) pertumbuhan
ekonomi triwulan III-2012 ini tumbuh sebesar 6,17 persen;
g. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Agustus 2012 mencapai 6,14 persen, mengalami penurunan dibandingkan keadaaan pada Februari 2012 yang sebesar 6,32 persen;
h. Selama periode Maret 2012–September 2012, harga eceran beberapa komoditas bahan pokok lain seperti tepung terigu, cabe rawit, cabe merah, dan telur ayam ras mengalami penurunan, yaitu masing-masing turun sebesar 0,03 persen, 18,29 persen, 12,35 persen, dan 1,25 persen.
“Berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode Maret 2012–September 2012, baik penduduk miskin di daerah perkotaan maupun perdesaan sama-sama mengalami penurunan, yaitu masing-masing turun sebesar 0,18 persen (0,14 juta orang) dan 0,42 persen (0,40 juta orang),” ungkap Suryamin.
Selama periode Maret 2012–September 2012, menurut Kepala BPS, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang 0,14 juta orang (dari 10,65 juta orang pada Maret 2012 menjadi 10,51 juta orang pada September 2012), sementara di daerah perdesaan berkurang 0,40 juta orang (dari 18,48 juta orang pada Maret 2012 menjadi 18,08 juta orang pada September 2012).
Data BPS juga menunjukkan, selama periode Maret 2012–September 2012, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan dan perdesaan tercatat mengalami penurunan. Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2012 sebesar 8,78 persen, turun menjadi 8,60 persen pada September 2012. Sementara penduduk miskin di daerah perdesaan menurun dari 15,12 persen pada Maret 2012 menjadi 14,70 persen pada September 2012.
Suryamin juga menjelaskan, peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan).
“Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada September 2012 tercatat sebesar 73,50 persen, kondisi ini tidak berbeda dengan kondisi Maret 2012 yang juga sebesar 73,50 persen,” ungkapnya.
Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di perdesaan, diantaranya adalah beras, rokok kretek filter, gula pasir, telur ayam ras, mie instan, tempe, dan tahu. Sedangkan, untuk komoditi bukan makanan diantaranya adalah biaya perumahan,pakaian jadi anak-anak, pakaian jadi perempuan dewasa, dan bensin.
Pada periode Maret 2012–September 2012, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kenaikan. Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin menjauhi Garis Kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin melebar. (Humas BPS/WID/ES)
Sumber : http://www.setkab.go.id/berita-6873-jumlah-penduduk-indonesia-miskin-makin-berkurang.html
Jumlah Penduduk Indonesia
242.325.638
– 2011
Sumber: Bank Dunia
Demikian pengetahuan umum Seputar Indonesia.
Artikel terakhir diperbaharui 20-10-2013 (572 view)
No comments:
Post a Comment
Mohon Perhatiannya yang ingin berkomentar :
1. Berkomentarlah yang baik dan sopan
2. Tidak dianjurkan meletakan link hidup
3. Disarankan berkomentar sesuai postingan
4. Mohon bershabar apabila komentar belum admin balas
5. Dianjurkan berkomentar menggunakan alamat Url untuk Backlink