Space Iklan

Tuesday, January 22, 2013

Cara Mengatasi Banjir Jakarta



Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dengan panggilan akrabnya Jokowi segera mempersiapkan Enam Program Atasi Banjir Jakarta sebagai berikut : 

1. Dipercepatnya normalisasi Kali Ciliwung seluas 50 sampai 60 meter.
2. Normalisasi Kali Pesanggrahan, Kali Angke, dan Kali Sunter yang persiapannya sudah siap.
3. Pembuatan sodetan dari Jalan Otista, Jakarta Timur menuju Kanal Banjir Timur (KBT).
4. Pembangunan waduk-waduk besar di Ciawi dan Cimanggis, guna menampung air yang mengalir dari hulu.
5. Mega Proyek Deep Tunnel atau terowongan multifungsi yang kini masih dalam kajian yang mendalam.
6. Pembangunan pompa-pompa air untuk menyedot genangan air yang lima hari belakangan ini merendam sejumlah daerah di Jakarta Utara.
 
Cara menanggulangi Banjir :

1. Memfungsikan Sungai dan selokan air sebagaimana funginya.
Fungsi sungai dan selokan adalah tempat aliran air, jangan sampai berubah fungsi menjadi tempat sampah.  Hal ini juga berarti  membersihkan drainase dibawah bagunan dan jalan raya.

Salah satu rencana Pemprov DKI untuk menanggulangi masalah banjir ini yakni proyek Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) atau pengerukan sungai yang didanai oleh Bank Dunia. Proyek pembangunan ini akan segera direalisasikan pada tahun 2012 ini. Ke-10 sungai yang akan dikeruk itu yakni, Sungai Grogol, Sungai Sekretaris, Sungai Krukut, Sungai Cideng, Sungai Pakin, Sungai Kali Besar, Sungai Ciliwung, Sungai Gunung Sahari, Sungai Sentiong dan Sungai Sunter.
Adapun empat waduk yang akan dikeruk yaitu, Waduk Melati, Waduk Sunter Utara, Waduk Sunter Selatan dan Waduk Sunter Timur II. Sementara kanal yang akan dikeruk yakni, Kanal Banjir Barat (KBB).
.
2. Larangan Membuat Pemukiman dekat Sungai.
Biasanya para pendatang yang ingin mengadu nasib di kota metropolitan membangun pemukimannya di pinggiran sungai karena sudah tidak ada lahan lagi.  Keberadaan mereka terkadang tidak memberikan peningkatan perekonomian. Inilah alasan bagaimana pemerintah harus membuat larangan untuk tidak membangun pemukiman di dekat sungai dan melarang orang-orang yang tanpa tujuan tidak jelas datang ke Jakarta dalam jangka waktu yang lama.
Salah satu usaha pemerintah untuk menanggulangi Pemukiman liar di Bantaran kali Ciliwung Adalah Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menyatakan, pemerintah akan menggulirkan dana sebesar Rp 7 triliun untuk membangun rumah susun umum sewa (rusunawa) di bantaran Sungai Ciliwung.

3. Menanam Pohon. Sebagai warga Jakarta yang baik, pasti kita mendambakan Jakarta hijau dan langit Jakarta yang biru. Hal ini dapat terwujud apabila semua warga menanam pohon dipekarangan rumah dan kantor masing-masing. Semua lahan yang ada, ditata dan ditanami pohon dengan baik. Alhasil Jakarta akan Nampak lebih asri karena Pohon adalah peneralisasi polusi udara di siang hari dan sebagai pengikat air di saat hujan melalui akar-akarnya.
Contohnya adalah Mengawali 2012, Pemprov DKI Jakarta bersama Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat menanam pohon sebanyak 20 ribu bibit pohon di bantaran Kali Ciliwung,  Beragam jenis pohon seperti, pohon Kayu Afrika, trambesi, pohon nyamplung, pohonmahoni, pohon mangga, pohon rambutan dan lain sebagainya ditanam di kawasan sepanjang bantaran kali Ciliwung. Usaha ini dilakukan untuk mencegah banjir serta menghijaukan Jakarta.

4. Selain membuang sampah pada tempatnya, maka dapat dilakukan juga pemilahan antara sampah organic dan non organic
Sampah organic dari rumah tangga dapat dimanfaatkan untuk pupuk organic, langsung dapat ditaruh di pot-pot tanaman dan cepat teruarai.
Sedangkan sampah non organic dapat dikumpulkan dan dimusnahkan secara bersamaan untuk mengurangi polusi udara dan tanah.  

Tidak kalah pentingnya untuk atasi banjir Jakarta yaitu memperketat penanaman batu untuk wilayah Jakarta (memperketat Izin Mendirikan Bangunan), mewajibkan setiap warganya menyisakan halaman rumahnya, gedungnya, perusahaannya untuk peresapan air langsung ke tanah. Begitu juga secepatnya merealisasikan perpindahan Ibu Kota Indonesia, dengan perpindahan ibu kota tersebut sentra-sentra akan sedikit beralih ke Ibu kota yang baru.(Biasanya anak selalu mendekati ibunya).

Sumber : Berbagai sumber

No comments:

Post a Comment

Mohon Perhatiannya yang ingin berkomentar :

1. Berkomentarlah yang baik dan sopan
2. Tidak dianjurkan meletakan link hidup
3. Disarankan berkomentar sesuai postingan
4. Mohon bershabar apabila komentar belum admin balas
5. Dianjurkan berkomentar menggunakan alamat Url untuk Backlink