Saling Indonesia. Rakyat Jawa Barat pada tanggal 24 Pebruari 2013 akan memilih
gubernur dan wakil gubernur. Sesuai Rapat
pleno KPU Jawa Barat memutuskan daftar pemilih tetap (DPT), yang akan digunakan
dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur, berjumlah 32.536.980 pemilih.
Inilah daftar calon dan wakil gubernur Jawa Barat yang akan
dipilih masyarakat Jawa Barat :
1. Dikdik Mulyana Arif Mansyur-Cecep N.S. Toyib
2. Irianto M.S. Syafiuddin-Tatang Farhanul Hakim
3. Dede Yusuf-Lex Laksamana
4. Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar
5. Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki
2. Irianto M.S. Syafiuddin-Tatang Farhanul Hakim
3. Dede Yusuf-Lex Laksamana
4. Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar
5. Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki
1. Mas Sutardjo Kertohadikusumo
Mas Sutardjo Kertohadikusumo Kunduran, Blora,
Jawa Tengah 22 Oktober 1892 Jakarta 20 Desember 1976 adalah gubernur pertama Jawa Barat.
Menurut UU No. 1 Tahun 1945, daerah Jawa Barat saat itu menjadi daerah otonom provinsi. Sekalipun ia
adalah Gubernur Jawa Barat, namun ia tidak berkantor di Bandung,
melainkan di Jakarta.
Sutardjo merupakan tokoh nasional yaitu anggota Komite Nasional Indonesia Pusat
(KNIP). Ia penggagas Petisi Sutarjo. Petisi ini diajukan pada 15 Juli 1936, kepada Ratu
Wilhelmina serta Staten Generaal (parlemen) Belanda. Petisi
ini diajukan karena ketidakpuasan rakyat terhadap kebijakan politik Gubernur
Jenderal De
Jonge. Selain itu ia pernah menjabat juga sebagai Ketua DPA.
2. Datuk Djamin
Datuk Djamin adalah Gubernur Jawa Barat
yang kedua. Tokoh nasional ini menduduki jabatan Gubernur Jawa Barat ketika ibu
kota negara Jakarta
diduduki tentara sekutu
dan kemudian ibu kota dipindahkan ke Yogyakarta.
Ia memimpin Jawa Barat tidak di Bandung karena sejak 1946 ibu kota Jawa
Barat dipindahkan ke daerah pedalaman, yaitu Tasikmalaya.
3. Murdjani
Murdjani adalah gubernur Jawa Barat
yang ketiga. Masa pemerintahannya sangat singkat, kurang dari satu tahun.
Setelah tidak menjabat Gubernur Jawa Barat, Murjani (atau Moerdjani) kemudian
menjadi Gubernur Jawa Timur (1947-1949) dan selanjutnya
menjadi Gubernur Kalimantan II (1950-1953). Ia adalah
salah satu tokoh Parindra (Partai Indonesia Raya) dari Jawa Timur.
Pada masa pendudukan Jepang, atas campur tangan Sukarno dan M. Hatta, ia
ditunjuk sebagai Bupati Indramayu, dengan alasan untuk mendorong kaum terpelajar
mengambil alih kedudukan Pangreh Praja sehingga orang Jepang tidak
meragukan bahwa orang Indonesia tidak memiliki kepemimpinan.
4. R. Mas Sewaka
Raden Tumenggung Aria atau yang
dikenal dengan R. Mas Sewaka (lahir di Cirebon, Jawa Barat,
1895) adalah gubernur Jawa Barat
keempat. Menjabat dari tahun 1946 - 1948
dan 1950 - 1951. Gubernur Jabar
keempat dan keenam ini lahir di Cirebon, Jawa Barat tahun 1895, hampir seluruh
masa hidupnya dihabiskan dalam bidang pemerintahan
di Jabar. Ia meniti karier
mulai dari pegawai
magang juru tulis wedana Losari, Mantri Polisi Weru, dan camat Jatiwangi. Sebelum menjadi
gubernur, Sewara diperbantukan kepada Gubernur Jabar
Dr. Murjani di Tasikmalaya,
Jawa Barat
(1946) karena
situasi Bandung
yang tidak menentu dengan adanya tentara NICA.
5. Ukar Bratakusumah
Ir. R. Ukar Bratakusumah (lahir di Bandung, Jawa Barat,
Indonesia,
17
September 1907 – meninggal
di Jakarta, 12 Maret 2003 pada umur 95
tahun) adalah Gubernur Jawa Barat kelima pada tahun 1948 - 1950 dimasa
Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dan Menteri Pekerjaan Umum Indonesia
pada tahun 1951
hingga tahun 1952
pada Kabinet Sukiman Suwirjo. Selain itu, ia
pernah menjabat sebagai Rektor Institut Teknologi Bandung pada tahun
1964-1965.
6. R. Mas Sewaka
Raden Tumenggung Aria atau yang
dikenal dengan R. Mas Sewaka (lahir di Cirebon, Jawa Barat,
1895) adalah gubernur Jawa Barat
keempat. Menjabat dari tahun 1946 - 1948
dan 1950 - 1951. Gubernur Jabar
keempat dan keenam ini lahir di Cirebon, Jawa Barat tahun 1895, hampir seluruh
masa hidupnya dihabiskan dalam bidang pemerintahan
di Jabar. Ia meniti karier
mulai dari pegawai
magang juru tulis wedana Losari, Mantri Polisi Weru, dan camat Jatiwangi. Sebelum menjadi
gubernur, Sewara diperbantukan kepada Gubernur Jabar Dr. Murjani di Tasikmalaya,
Jawa Barat
(1946) karena
situasi Bandung
yang tidak menentu dengan adanya tentara NICA.
5. Sanusi Hardjadinata
Mohamad Sanusi Hardjadinata (lahir di
Garut, Jawa Barat,
24 Juni 1914 – meninggal
12
Desember 1995
pada umur 81 tahun) adalah seorang politikus Indonesia.
Karier politiknya diawali sebagai Ketua PNI Cabang Garut (1947), Wakil Residen Priangan (1947-1948) dan Residen Madiun (1948-1949), Residen Priangan
(1950- 1951), Gubernur Jawa Barat (Juli 1951-1957), Mendagri sampai 1959 dan
Rektor Unpad
hingga 1966. Sebelum turun dari panggung politik, posisi
Sanusi adalah Ketua PDI.
Dia mengundurkan diri sebagai ketua pada Oktober 1980. Dia pernah
menjadi Gubernur Jawa Barat ke-5 pada tahun 1951 sampai 1956, Menteri Dalam Negeri pada Kabinet
Karya (1957-1959) dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet
Ampera II (1967-1968).
6. Ipik Gandamana
Ipik Gandamana (lahir di Purwakarta,
Jawa Barat,
30
November 1906;
umur 106 tahun) adalah gubernur Jawa Barat periode 1956-1959. Ipik dibesarkan
di Banten.
Perjalanan karier
kedinasannya berawal sebagai CA (candidate ambtenar) di zaman pendudukan
Jepang dan ditempatkan
di Bogor selama
dua tahun, Kemudian menjadi Mantri Polisi di Cikijing, menjadi Mantri Kabupaten Jakarta tahun 1931. Patih Bogor tahun 1946, Bupati Bogor
1948-1949 merangkap Bupati Lebak serta menjadi Gubernur Jawa Barat (1956-1960).
7. Mashudi
Letjen
TNI (Purn) Haji Mashudi
(lahir di Desa Cibatu, Garut,
Jawa Barat,
11
September 1919 – meninggal
di Jakarta, 22 Juni 2005 pada umur 85
tahun) adalah mantan Ketua Kwartir
Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka pada tahun 1978-1993.
Lahir dari
orang tua yang merupakan wiraswastawan, Mashudi adalah anak keenam dari 11
bersaudara. Ia menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat dari tahun 1960 hingga 1970. Ia lalu menjadi
Ketua Majelis Pembimbing Pramuka Jawa Barat
sejak tahun 1961.
Pada tahun 1974,
setelah melepas jabatan sebagai Wakil Ketua MPRS (1967-1972), ia
menjadi Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat. Pada tahun yang sama,
Mashudi dipilih menjadi Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka.
Di tengah
masa baktinya sebagai Wakil Ketua Kwarnas, Mashudi ditunjuk menjadi Pjs Ketua
Kwarnas Gerakan Pramuka menggantikan Sarbini hingga tahun 1978. Dalam Munas Gerakan Pramuka di Bukit
Tinggi, Sumatera Barat pada tahun 1978, Mashudi terpilih
secara aklamasi menjadi Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka hingga tahun 1993.
Ia meninggal
dunia pada 22
Juni 2005 akibat
terkena serangan jantung. Dari pernikahannya dengan Yetty Rochyati, ia
memperoleh dua orang anak.
8. Solihin G.P
Solihin Gautama Purwanegara atau Mang
Ihin (lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat,
21 Juli 1926; umur 86 tahun)
adalah Gubernur Jawa Barat periode 1970 - 1974. Ia memiliki
perhatian yang besar untuk mengatasi rawan pangan di wilayah Indramayu,
dengan cara memasyarakatkan padi gogo rancah. Upayanya
memperlihatkan hasil sehingga terus dikembangkan. Lahir dalam keluarga
bangsawan, dikenal sebagai tokoh yang merakyat. Karier militernya dimulai
ketika pecah revolusi, sebagai komandan TKR Bogor, kemudian
bergabung ke Kodam
Siliwangi.
9. Aang Kunaefi
Mayjen TNI (Purn.) Aang Kunaefi
Kartawiria (lahir di Bandung, Jawa Barat, 5 Desember
1922 – meninggal
12
November 1999
pada umur 76 tahun) adalah gubernur Jawa Barat antara tahun 1975-1985. Kariernya dimulai
di militer
sebagai Komandan Kodim
Kota Cirebon
dan Panglima Kodam
VI Siliwangi.
Pada 1955, ia
menjabat sebagai Komandan Seskoad. Selama Menjabat jadi gubernur, Aang banyak membina
hubungan baik dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Mendapat
pendidikan kemiliteran di Waenaya Akademia M. W. Frunze Moskow, Uni Sovyet.
Ia pernah juga menjadi Duta Besar RI untuk Saudi
Arabia, Oman,
dan Yaman pada
1985 - 1998.
10. Yogie Suardi Memet
R. Moh. Yogie Suardi Memet (kadang salah dieja Yogi S. Memed) (lahir di Cirebon, Jawa Barat,
16 Mei 1929 – meninggal
di Bandung, 7 Juni 2007 pada umur 78
tahun) adalah seorang tokoh militer dan politik Indonesia
yang pernah menjabat Menteri Dalam Negeri pada
era Orde
Baru (1993-1998). Ia juga pernah menjabat Gubernur Jawa Barat
(1985-1993), Komandan Jendral Kopassus (Mei 1975-April
1983) dan Panglima Daerah Militer Siliwangi
(1978-1983). Pada 1998-2003, ia menjadi anggota DPA.
Penghargaan
yang pernah ia terima adalah Satya Lencana Perang Kemerdekaan I dan II, Bintang
Kartika Eka Phaksi Nararya, Satya Lencana Gerakan Operasi Militer I sampai
VI, Satya Lencana PBB Garuda VI, dan lain-lain.
11. R. Nuriana
Raden Nana Nuriana (lahir di Sumedang, 17 April 1938; umur 74 tahun) adalah gubernur Jawa Barat periode 1993 - 2003. Nuriana adalah
seorang Mayjen TNI-AD,yang menamatkan Akademi Militer Nasional
(AMN) pada tahun 1962.
Antara rentang tahun 1993-1998 dan 1998-2003 dia menjadi gubernur Jawa Barat.
12. Danny Setiawan
Drs. H. Danny Setiawan, M.Si (lahir di Purwakarta, Jawa Barat,
28 Agustus
1945; umur 67 tahun)
adalah seorang politikus Indonesia. Ia adalah Gubernur Jawa Barat
dari tahun 2003
sampai 2008.
Pendidikan terakhirnya adalah S2. Ia juga pernah menempuh pendidikan di Sekolah Perwira Cadangan
SEPACAD ABRI, Rindam VIII Brawijaya 1998.
Setiawan
telah berkeluarga. Istrinya bernama Hj. Rinania Sastrawiguna.
13.
Ahmad Heryawan
H. Ahmad Heryawan, Lc. (lahir di Sukabumi, Jawa Barat,
19 Juni 1966; umur 46 tahun)
adalah seorang politikus Indonesia. Ia adalah Gubernur Jawa Barat terpilih untuk periode
2008-2013 sebagai calon yang diusung Partai Keadilan Sejahtera bersama dengan
wakilnya DedeYusuf, pemeran Indonesia dan anggota DPR dari PAN, yang diusung oleh
partainya sendiri. Selain menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Umat Islam (PUI) (2004-sekarang),
Heryawan menjabat Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2004-2009.
Pendidikan dari tingkat SD sampai dengan SMA diselesaikan di Sukabumi, sedangkan tingkat sarjana diselesaikan di Fakultas Syariah LIPIA Jakarta pada tahun 1992.
Pendidikan dari tingkat SD sampai dengan SMA diselesaikan di Sukabumi, sedangkan tingkat sarjana diselesaikan di Fakultas Syariah LIPIA Jakarta pada tahun 1992.
Selain
sebagai politikus dan muballigh, Heryawan pernah aktif
mengajar di beberapa perguruan tinggi (sebelum menjadi anggota DPRD DKI
Jakarta tahun 1999). Saat ini ia juga aktif membina di beberapa yayasan yang
bergerak di bidang sosial, pemberdayaan masyarakat dan lingkungan.
Beliau akan
mencalonkan kembali menjadi Gubernur Jawa Barat Periode 2013 - 2018, beliau akan
didampingi oleh sutrdara senior Deddy
Mizwar yang menemani dirinya dalam kontes Pilgub Jabar.
Akhirnya beliau memenangkan kembali menjadi Gubernur Jawa Barat yang kedua kali berpasangan dengan Deddy Mizwar untuk periode 2013-2018.
Akhirnya beliau memenangkan kembali menjadi Gubernur Jawa Barat yang kedua kali berpasangan dengan Deddy Mizwar untuk periode 2013-2018.
Sumber : Wikipedia
Artikel
Terkait
·
Joko
Widodo (Jokowi) Raih Penghargaan Walikota Terbaik ke-3 Dunia
Halaman ini terakhir diubah 03-12-2013 ( 188 views)
Halaman ini terakhir diubah 03-12-2013 ( 188 views)
No comments:
Post a Comment
Mohon Perhatiannya yang ingin berkomentar :
1. Berkomentarlah yang baik dan sopan
2. Tidak dianjurkan meletakan link hidup
3. Disarankan berkomentar sesuai postingan
4. Mohon bershabar apabila komentar belum admin balas
5. Dianjurkan berkomentar menggunakan alamat Url untuk Backlink