Space Iklan

Monday, March 4, 2013

PROFIL CALON GUBERNUR JABAR



Mungkin Anda sudah Mendengar, Melihat, dan Mengetahui bakal calon Gubernur Jabar periode 2013-2018, bagi yang belum tahu, sedikit tahu, dan ingin tahu, Saling Indonesia pada kesempatan ini akan sedikit memberikan informasi kepada para pembaca blog, inilah bakal calon gubernur jabar periode2013-2018. Informasi ini diambil dari berbagai sumber.

CALON GUBERNUR JAWA BARAT 2013 - 2018
Ahmad Heryawan - Deddy Mizwar Dede Yusuf - Lex Laksamana Rieke Diah Pitaloka - Teten Masduki Irianto Mahfudz Yance - Tatang Farhanul Hakim Dikdik - Toyib

Profil Ahmad Heryawan

H. Ahmad Heryawan, Lc. (lahir di Sukabumi, Jawa Barat, 19 Juni 1966; umur 46 tahun) adalah seorang politikus Indonesia. Ia adalah Gubernur Jawa Barat terpilih untuk periode 2008-2013 sebagai calon yang diusung Partai Keadilan Sejahtera bersama dengan wakilnya Dede Yusuf, pemeran Indonesia dan anggota DPR dari PAN, yang diusung oleh partainya sendiri. Selain menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Umat Islam (PUI) (2004-sekarang), Heryawan menjabat Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2004-2009. Pendidikan dari tingkat SD sampai dengan SMA diselesaikan di Sukabumi, sedangkan tingkat sarjana diselesaikan di Fakultas Syariah LIPIA Jakarta pada tahun 1992.

Selain sebagai politikus dan muballigh, Heryawan pernah aktif mengajar di beberapa perguruan tinggi (sebelum menjadi anggota DPRD DKI Jakarta tahun 1999). Saat ini ia juga aktif membina di beberapa yayasan yang bergerak di bidang sosial, pemberdayaan masyarakat dan lingkungan.
Beliau akan mencalonkan kembali menjadi Gubernur Jawa Barat Periode 2013 - 2018, beliau akan didampingi oleh sutrdara senior Deddy Mizwar yang menemani dirinya dalam kontes Pilgub Jabar.
(sumber Wikipedia)

Profil Rieke Diah Pitaloka Intan Permatasari


Profil Calon Gubernur Jawa barat 2013
Nama Lengkap : Rieke Diah Pitaloka Intan Permatasari
Alias                     : Rieke Diah Pitaloka | Rieke | Oneng
Agama                 : Islam
Tempat Lahir    : Garut, Jawa Barat
Tanggal Lahir    : Sabtu, 8 Februari 19
74






Hobby                  : Membaca | Diskusi | Olahraga
Warga Negara   : Indonesia
Suami                   : Donny Gahral Adian
Anak                     : Sagara Kawani Adiansyah

Sebelum terjun ke dunia politik, perempuan yang populer lewat perannya sebagai gadis blo’on dan lugu bernama Oneng dalam serial Bajaj Bajuri dan Salon Oneng ini dikenal sebagai bintang sinetron, teater, aktivis dan pembawa acara program televisi. Dalam kiprahnya sebagai anggota DPR periode 2009-2014, ia banyak menyoroti masalah-masalah yang berkaitan dengan kaum perempuan.

Rieke Diah Pitaloka Intan Permatasari lahir di Garut, Jawa Barat pada 8 Januari 1974. Ia mengawali karirnya sebagai aktris sinetron. Dari sekian banyak sinetron yang pernah dibintanginya, sitkom Bajaj Bajurilah yang paling mengorbitkan namanya. Dalam sinetron komedi yang tayang di Trans TV itu, ia beradu akting dengan komedian Mat Solar yang berperan sebagai seorang supir bajaj bernama Bajuri.

Di sinetron bersutradara Aris Nugraha itu, Rieke berperan sebagai Oneng, istri Bajuri, yang berkarakter polos bahkan terkesan blo’on. Peran yang kerap mengundang tawa itu akhirnya berhasil memancing kekaguman pemirsa atas aktingnya. Penghargaan dari Forum Film Bandung 2003 sebagai Aktris Wanita Terpuji pun berhasil disabet Rieke.

Selain sinetron, Rieke juga menjajal dunia teater. Di samping untuk terus menggali potensinya dalam berakting, ia juga ingin melepaskan imej Oneng yang selama bertahun-tahun melekat padanya. Meski terbilang sukses, nampaknya peran tersebut lama kelamaan membuatnya jengah. “Aku ingin image Oneng yang o’on hilang dari diriku makanya lewat pementasan ini aku akan coba mengikis image tersebut sedikit demi sedikit,” ungkapnya pada acara jumpa pers pementasan teater yang berjudul ‘Cipoa’ yang digelar di pertengahan Juni 2007.

Setelah dunia seni peran, jebolan Sastra Belanda Universitas Indonesia ini mulai merambah dunia politik. Ketertarikan Rieke pada politik tak main-main atau hanya sekadar latah mengekor jejak rekan seprofesinya yang lebih dulu berkecimpung sebagai politikus.

Rieke mengaku, selama aktif dalam bidang politik, ia sering mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan lantaran terlalu vokal menyuarakan aspirasi rakyat. Ancaman pun kerap ia dapatkan dari oknum-oknum yang berseberangan pemikiran dengannya. Tapi hal itu tidak pernah menyurutkan semangatnya untuk terus menyuarakan aspirasi rakyat.

Keseriusan dan komitmennya dibuktikan dengan berbagai jabatan yang pernah diamanatkan padanya. Rieke pernah menjabat sebagai wakil sekretaris jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pimpinan Muhaimin Iskandar. Belakangan ia mengundurkan diri dari partai berbasis massa Islam tersebut untuk kemudian bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pimpinan Megawati Soekarnoputri. Partai berlogo banteng itulah yang kemudian mendukung pencalonannya sebagai caleg pada Pileg tahun 2009. Berbekal popularitasnya sebagai selebriti, Rieke yang mewakili Daerah Pemilihan Jawa Barat II berhasil melenggang ke Senayan sebagai anggota DPR periode 2009-2014.

Dalam melakukan tugas sebagai anggota dewan, perlu ditopang oleh kemampuan intelektualitas. Untunglah, sosok Rieke di kehidupan nyatanya memang amat berbeda jauh dengan sosok lugu Oneng yang terlanjur melekat pada wanita berdarah Sunda ini. Selain kritis, ia juga figur yang amat mementingkan pendidikan. Di tengah puncak karirnya, Rieke tetap berusaha menimba ilmu. Setelah berhasil meraih gelar sarjana di bidang filsafat dan sastra, perempuan yang kerap disapa Keke ini meneruskan studinya ke jenjang S-2 jurusan Filsafat Universitas Indonesia (UI).

Bahkan tesisnya yang berjudul Banalitas Kejahatan: Aku yang tak Mengenal Diriku, Telaah Hannah Arendt Perihal Kekerasan Negara sudah dijadikan buku dengan judul Kekerasan Negara Menular ke Masyarakat terbitan Galang Press. Peluncuran buku tersebut dilakukan pada 19 Oktober 2004 bertempat di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki

Di sela-sela padatnya aktivitas, Rieke juga aktif menulis. Selain tentang politik, politikus yang vokal memperjuangkan nasib kaum hawa ini juga gemar merangkai kata menjadi sebuah puisi indah. Pada Desember 2001, ia mempublikasikan kumpulan puisi-puisinya dalam sebuah buku berjudul Renungan Kloset untuk pertama kali. Dua tahun kemudian, April 2003, Rieke meluncurkan ’sekuel’ buku kumpulan puisi Renungan Kloset yang diberi tajuk Dari Cengkeh sampai Utrecht. Selanjutnya, Rieke kembali meluncurkan karyanya, masih berbentuk kumpulan puisi yang kali ini diberi judul UPS! pada Desember 2005.

Selain rajin menelurkan karya tulisnya dalam bentuk buku, bintang iklan sebuah merk minuman kesehatan ini juga mendirikan Yayasan Pitaloka, sebuah yayasan yang bergerak di bidang sastra dan sosial kemasyarakatan.

Di samping soal popularitasnya sebagai aktris yang kemudian terjun sebagai politikus, kehidupan pribadi Rieke pun tak luput dari sorotan media. Rieke mengakhiri masa lajangnya setelah menerima pinangan seorang dosen filsafat Universitas Indonesia bernama Donny Gahral Adian pada Sabtu, 23 Juli 2005, di kediaman orangtua Rieke di Garut, Jawa Barat. Di tengah kabar bahagia itu, sempat berhembus kabar tak sedap yang dihembuskan Exel J Permadi, mantan kekasih Rieke yang belakangan mengaku masih berstatus sebagai tunangannya.

Menurut pria yang berprofesi sebagai sutradara itu, pertunangannya dengan Rieke yang telah terjalin sejak 11 Januari 2002 belum resmi putus. Maka saat ia mendengar kabar bahwa Rieke telah menikah, Exel pun tak dapat menyembunyikan rasa terkejutnya.

Meski sang mantan kekasih terus menerus memojokkannya, Rieke hanya menganggapnya sebagai angin lalu. Cobaan pun tak berhenti hingga saat itu saja. Rieke yang menikah di usia kepala 3 ini amat mendamba hadirnya momongan sebagai penerus keturunannya. Setelah menanti cukup lama serta mengalami dua kali keguguran, ia melahirkan bayi pertamanya pada 11 Maret 2009 pukul 15.20 WIB di Rumah Sakit Boromeus Bandung. Bayi berjenis kelamin laki-laki dengan berat 2,9 kg dan panjang 51 cm itu diberi nama Sagara Kawani Adiansyah, yang dalam bahasa Sunda berarti lautan keberanian.

PENDIDIKAN
Program Pasca Sarjana Filsafat Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI), 2001-2004.
Fakultas Sastra Jurusan Sastra Belanda Universitas Indonesia (UI), 1994-2000.
SMU Negeri 1, Garut, 1990-1993.
SMP Negeri 2, Garut, 1987-1990.
SD Yos Sudarso, Garut, 1981-1987.
Non Formal:
Kursus Filsafat di Extention Course Programme Driyakara School of Philosophy Jakarta, 2000.
Kursus Bahasa Inggris di The British Institue Jakarta, 2000. diambil dari merdeka.com
Sumber : http://pilkadajabar.indramayu.biz/rieke-diah-pitaloka-intan-permatasari.html
Profil Dede Yusuf


Pofil Calon Pilkada Jabar 2013
 Yusuf Macan Effendi (lahir di Jakarta, 14 September 1966; umur 46 tahun) atau lebih dikenal dengan nama Dede Yusuf adalah seorang aktor Indonesia yang terkenal akan film-film laganya. Dia juga adalah salah seorang anggota DPR dari PAN periode 2004-2009, dan saat ini merupakan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat periode 2008-2013.Masa Kecil

Dede Yusuf merupakan anak kedua dari pasangan (alm) Ir. Tammy Effendi dan Rahayu Effendi. Kakaknya adalah Bob Soelaiman Effendi. Almarhum ayah Dede bekerja sebagai Direktur di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta. Sementara Ibunya seorang penari di Istana Bogor dan Pramugari Garuda yang beralih profesi menjadi bintang film pada awal tahun 1965. Saat Dede lahir, salah satu film ibundanya, Macan Kemayoran menuai sukses. Sehingga ayahnya menamakan “Macan”. Agar tidak terkesan galak, kakek Dede menambahkan nama “Yusuf”.

Awalnya keluarga Dede masih menumpang di rumah sang kakek Roestam Effendi (pujangga prosa angkatan 1945). Saat Dede berusia 8 tahun, orang tuanya berpisah. Dede dan kakaknya selalu berganti-ganti rumah, kadang di rumah ayah, kadang di rumah ibu. Kondisi tersebut membentuk karakter Dede menjadi agak badung dan nakal. Untuk meredam hobi berkelahinya, ayahnya mengikutkan Dede dalam kegiatan silat. Dede juga mempunyai hobi membaca komik. Hobi ini begitu mempengaruhinya sehingga Dede bercita-cita menjadi manusia super seperti Batman atau Superman dan astronot.

Peristiwa perceraian orang tua Dede tidak hanya berdampak negatif. Akibat perpisahan itu, Dede menjadi sosok yang mandiri. Bahkan pada usia 10 tahun Dede sudah menjalankan bisnis penyewaan komik kepada teman-teman di sekolahnya.

Remaja

Sejak SMP Dede sudah mengikuti program weight training ala idolanya, Arnold Schwarzenegger. Sehingga tubuh Dede menjadi lebih kekar daripada teman seusianya saat itu. Dede pun tidak hanya mempelajari silat. Berbagai jenis olah raga bela diri dicobanya, seperti Karate, Kungfu, Kempo, Jujitsu, dan Taekwondo yang telah samapi pada tingkat DAN-IV Kukkiwon (fourth Dan).
Tak hanya berlatih, Dede juga mengikuti kompetisi bela diri, mulai dari kejuaraan cabang hingga tingkat nasional dari tahun 1982 hingga 1990. Dede pernah meraih gelar Juara Nasional Taekwondo kelas ringan tahun 1984 dan kelas ringan berat 1988. Dia pun terdaftar sebagai team nasional Indonesia selama beberapa tahun berturut turut. Sampai akhirnya dia berhenti bertanding dan konsentrasi melatih murid-muridnya di DOJO / DOJANG (sebutan untuk club bela diri). Termasuk mendirikan perguruan Taekwondo seperti Sembrani Club, BRI club, SMA 6 club, Pangudi Luhur Club, dll.

Kesukaan Dede pada beladiri, membuatnya berkeinginan menjadi bintang laga seperti Bruce Lee atau Chuck Norris. Dede pun rela mengikuti berbagai macam casting. Dia juga sering menjadi pemain figuran yang mendampingi bintang laga kala itu seperti Barry Prima, George Rudy, dan Advent Bangun. Dede juga menerima tawaran sebagai model di majalah-majalah ibukota. Dengan tekad untuk memasuki dunia showbiz sepenuhnya, Dede rela meninggalkan kuliah di tahun keempatnya di Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti.

Kesempatan datang di tahun 1986 dengan debut pertamanya sebagai peran pembantu di film Catatan Si Boy besutan sutradara Nasri Cheppy. Setelah itu, Dede semakin sering bermain film dan (juga) serial televisi. Serial televisi yang melambungkan namanya adalah Jendela Rumah Kita di TVRI dengan peran sebagai Jojo yang mampu bertahan selama 4 tahun (1989-1992).

Pada tahun 1992, Dede diajak oleh Ani Sumadi untuk memandu kuis Tak Tik Boom yang bertahan di papan atas rating televisi selama 6 tahun (1992-1998). Dede juga menjadi bintang iklan beberapa produk, di antaranya Tira Jeans, Homy Ped, Bosowa Motor, dan Green Sands, serta Bodrex. Bahkan Dede telah menjadi bintang iklan Bodrex selama 14 tahun.

Setelah meninggalnya sang ayah di penghujung tahun 1993, peran Dede berubah dari drama menjadi action. Serial action yang pernah dibintangi Dede adalah Jalan Makin Membara yang masuk nominasi Award Televisi. Dede juga membintangi dan menyutradarai film Reinkarnasi (2000) yang berhasil meraih pernghargaan sebagai Film Laga Terpuji Festival Film Bandung 2000.

Selain dikenal sebagai aktor, mantan foto model ini juga dikenal sebagai presenter, produser dan sutradara handal. Bahkan Piala Vidia Madya-FFI 1994 pernah dikoleksinya dari cerita serial Sepeda Anak Pak Uztad yang disutradarainya.

Politik

Dede berkenalan dengan dunia politik sejak bergabung dengan Kosgoro tahun 1992 sebagai salah satu pengurus pusat. Namun akhirnya dunia perfilman lebih menarik. Dede pun maju sebagai kandidat Ketua Umum PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia) yang akhirnya dimenangkan Sys NS, sedang Dede menempati posisi sebagai Sekjen PARFI. Seiring kesibukannya untuk syuting, Dede akhirnya meletakkan jabatan itu. Akhirnya dunia politik praktis menariknya kembali. Dede mendaftar sebagai calon legislatif dari PAN untuk daerah pemilihan Jabar IX (Kuningan-Ciamis-Banjar). Dede pun terpilih sebagai Anggota Legislatif untuk masa jabatan 2004-2009 dan duduk di Komisi VII yg membidangi Energi, lingkungan Hidup, Minyak dan Gas serta Ristek.

Saat ini Dede adalah Wakil Gubernur Jawa Barat berpasangan dengan Ahmad Heryawan.

Pendidikan Formal

* SD Budi Waluyo /Jkt 1972 – 1978
* SMP Budi Waluyo /Jkt 1979 -1981
* SMA Negeri VI/Jkt 1981 – 1984
* Tingkat IV -Teknik Industri Univ. Trisakti / Jkt s/d Sem.VII, tidak lulus)

Non Formal
* Beladiri(Pencak Silat) ” Al-Azhar ” 1976 – 1980
* Kung-fu “Gerak Langit” 1980 – 1981
* Taekwondo “Persada club” 1981 – 1999
Kehidupan pribadi

Dede menikah dengan Ir.Sendy Ramania Wurandani di awal tahun 1999 setelah berpacaran selama 7 tahun. Mereka berkenalan saat Dede menjadi pelatih Tae Kwon Do di SMA Tarakanita. Saat itu Sendy menjadi seorang Mayorette/Field commander dari Drum Band Tarakanita. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai dua orang anak, Alifiya Arkana Paramita (Lifi) dan Kaneishia Lathifa Zahra (Neishia).
Filmografi

Tahun Film Peran Catatan
1987 Catatan Si Boy Andy
1988 Catatan Si Boy 2 Andy
Biarkan Aku Cemburu
1990 Jendela Rumah Kita Jojo Serial TV
Perwira dan Ksatria
1991 Badai Laut Selatan
1993 Badut-Badut Kota
1994 Jalan Membara Handoko Serial TV
1996 Jalan Makin Membara Handoko Serial TV
2000 Sapu Jagad Serial TV
Reinkarnasi Kung Aktor & Sutradara
* Bodrex (1994-sekarang)
* Suzuki
* Tira Jeans
* Green Sands
* Homy Ped
* Bosowa Motor
* Yakult
* Russian Roullette (2003)
* Tak Tik Boom (1992-1998)
* Chance Of A Life Time (2004)
(Sumber: Wikipedia)
Sumber : http://pilkadajabar.indramayu.biz

Profil Irianto MS Syafiuddin

 Dr. H. Irianto MS Syafiuddin atau yang lebih dikenal dengan nama Yance adalah seorang politikus dari Partai Golongan Karya yang kini menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat.

Sekalipun lahir di Ambon, dia tak memiliki darah Nyong Ambon. Ia hanya “nunut” lahir dikota tersebut. Dalam darahnya mengalir keturunan Indramayu. Baik H. Mursyid Ibnu Syafiuddin maupun Hj. Nyi Iyeng merupakan keturunan asli orang Indramayu. Mereka tumbuh dan besar di kawasan pantura Jawa Barat yang berhadapan langsung dengan laut Jawa. Ayahnya adalah mantan Bupati Indramayu tahun 1946-1948

Sebagai pertanda jaman, H. Mursyid Ibnu Syafiuddin memberikan nama Irianto, yang menggambarkan perjalanan dirinya dari Irian menuju Ambon (Irian to Ambon) usai menjalankan tugas negara. Namun tetangga H. Mursyid di Ambon tampak kesulitan untuk memanggil nama Irianto sebagaimana logat masyarakat Indramayu. Mereka lebih mudah dan akrab memanggil bocah kecil itu dengan panggilan Yanto atau yang akrab dengan lafal orang Ambon "Yance", yang hingga kini menjadi sebutan akrab H. Irianto. Inilah cerita sebenarnya sejarah nama Kang Yance hingga sekarang menjadi tokoh yang sangat kita kenal dan kagumi di Indramayu dan Jawa Barat.

Beliau mengakhiri masa pengabdiannya sebagai Dirjen Urusan Haji Departemen Agama Republik Indonesia.

Beliau merupakan anak bungsu dari 14 bersaudara. Ia menikahi Hj. Anna Sophanah yang kini Bupati Indramayu periode 2010-2015. Pernikahannya dikarunai tiga orang anak : Dinny Yuniarti Syafiyana, Daniel Muttaqien Syafiuddin, dan Deani Iyeng Syafiyana.

Beliau mencalonkan diri menjadi calon Gubernur Jawa Barat periode 2013-2018 berpasangan dengan mantan Bupati Tasikmalaya Tatang Farhanul Hakim dan diusung oleh Partai Golkar

Pendidikan

  • SD  : SDN Paoman VI Indramayu 1968
  • SMP : SMP Negeri 1 Sindang Indramayu 1971
  • SMA : SMA Negeri 1 Sindang Indramayu 1974

Perguruan Tinggi

  • S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Cianjur.
  • S-2 Magister Managemen Sekolah Tinggi Manageman Labora Jakarta.
  • S-2 Magister Managemen STIAMI Jakarta
  • S-3 Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung th 2009

Pengalaman

  1. Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat tahun 2009-sekarang
  2. Bupati Indramayu dua periode 2000-2005 dan 2005-2010
  3. Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Indramayu 2004-2009
  4. Ketua PWI Kabupaten Indramayu
  5. Ketua FKDPM (Forum Komunikasi Daerah Penghasil Migas)
  6. Wakil Ketua Partai Golkar tahun 1998
  7. Ketua Pembina DPC KWRI Kabupaten Indramayu tahun 1998
  8. Ketua I Perbasi dan Ketua Bidang Pengadaan Dana KONI Indramayu tahun 1998
  9. Ketua KADINDA tahun 1998
  10. Ketua BPC GAPENSI Kabupaten Indramayu tahun 1997
  11. Ketua DPD Organda Kabupaten Indramayu tahun 1997
  12. Ketua BPC HIPMI tahun 1990-1993
  13. Ketua Pemuda Pancasila Indramayu tahun 1987 (3 periode)

Penghargaan

  1. Anugerah lencana dari menteri Agama atas perhatiannya terhadap Pengembangan Tilawah Al-Qur´an dan Dakwah Islamiyah Tahun 2004.
  2. Anugerah Peniti Emas dan Piagam Penghargaan Bidang Pendidikan Keagamaan dari Menteri Agama Tahun 2009.
  3. Penghargaan Bidang Ketahanan Pangan Tingkat Nasional Tahun 2010 oleh Presiden SBY
  4. Penghargaan Pelaksana Terbaik Program Kompetisi Indeks Pembangunan Manusia (PPK-IPM) tingkat Provinsi Jawa Barat
  5. Penghargaan Peniti Emas dari Departemen Agama RI
  6. Piala Citra Bhakti Abdi Negara dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono ( SBY ), diberikan kepada Bupati H. Irianto MS Syafiuddin ( Yance ) di Jakarta.
  7. Anugerah Bintang Keteladanan Akhlak Mulia dari Gerakan Masyarakat Peduli Akhlak Mulia (GMP-AM) kepada Bupati Yance tanggal 25 Mei 2007.
  8. Piala Adipura tahun 2007 untuk Kabupaten Indramayu sebagai kota kecil terbaik dalam pengelolahan lingkungan perkotaan dari presiden SBY tanggal 6 Juni 2007 pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Se-dunia di Istana Negara Jakarta.
  9. Anugerah BMG Award tahun 2007 dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG ) pada tanggal 4 Juli 2007 kepada Bupati Irianto MS Syafiuddin yang dianggap telah memanfaatkan informasi BMG untuk kepentingan masyarakatnya dan membantu program BMG di daerah.
  10. Anugerah Aksara Tingkat Pertama Dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono (SBY) Kepada Bupati Indramayu H. Irianto MS Syafiuddin, pada peringatan Hari Aksara Internasional ke 42 tahun 2007 di Mataram, Nusa tenggara Barat (NTB) tanggal 8 September 2007
  11. Anugerah Aksara Tingkat Madya, dari Presiden SBY, September 2008.
  12. Penghargaan sebagai daerah penyelenggaraan Pelayanan Perijinan Satu Pintu (PPSP) terbaik tahun 2007 dari Presiden SBY tanggal 18 Desember 2007.
  13. Wajardikdas Award tahun 2007 dan Rintisan Wajardikdas 12 tahun dari Gubernur Jabar, Danny Setiawan tanggal 18 Desember 2007.
  14. Leadership Award kepada Bupati Indramayu H. Irianto MS Syafiuddin dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) tanggal 22 Desember 2007.
  15. Pelaksana terbaik Program Kompetisi Indek Pembangunan Manusia (PPK-IPM) Provinsi Jabar dari Gubernur H. Danny Setiawan, tanggal 27 Desember 2007.
  16. Anugerah lencana dari menteri Agama atas perhatiannya terhadap Pengembangan Tilawah Al-Qur´an dan Dakwah Islamiyah Tahun 2004.
  17. Anugerah Peniti Emas dan Piagam Penghargaan Bidang Pendidikan Keagamaan dari Menteri Agama Tahun 2009.
  18. Penghargaan Ketahanan Pangan, dari Presiden Megawati, Th 2002.
  19. Bupati terbaik pemerhati dan pejuang anak bangsa melalui pendidikan, dari PGRI, Th 2004
  20. Penghargaan Karya Utama Mina Bahari, dari Presiden RI, Th 2004
  21. Penghargaan Atas Apaya pengembangan Masyarakat Pesisir, dari Menteri Kelautan RI
  22. Prestasi Peningkatan Minat Baca Masyarakat, dari Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS), April 2005
  23. Piala Adipura kategori kota kecil utk ke-2 kalinya, Juni 2007.
  24. Piala Adipura kategori kota kecil utk ke-3 kalinya, dari Presiden SBY, Th 2008, bersama 25 daerah lainnya di Jawa
  25. Piala Adipura (Kencana) untuk ke tiga kalinya, tapi kali ini untuk kategori kota sedang, dari Presiden SBY, Juni 2009.
  26. Satya Lencana Wira Karya – penghargaan atas keberhasilan program KB, dari Presiden SBY, Juni 2007
  27. Anugerah Aksara Tingkat Utama, dari Presiden SBY, September 2009.

Profil Dikdik Mulyana Arief Mansur


 Tim kampanye Dikdik Mulyana Arief Mansur dan Cecep Nana Suryana Toyib, resmi merilis daftar riwayat hidup pasangan yang mereka dukung untuk menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, dari jalur perseorangan.

Mereka menggambarkan Dikdik sebagai putra daerah dari Priangan Timur, dilengkapi Cecep yang berasal dari Indramayu.

Dikdik yang lahir pada 14 Juni 1955, tercatat sebagai pendiri dan pembina Pasulukan Loka Gandasasmita, perguruan agama Islam yang mengajarkan tarekat Syathariyyah, serta menjadi sesepuh dari Kampung Naga, kampung adat di Tasikmalaya.

Di bidang pengetahuan, dia meraih gelar doktor hukum pada tahun 2011 dari Universitas Padjadjaran, dengan disertasi berjudul "Hak Imunitas Aparat Kepolisian dalam Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme pada Sistem Hukum Pidana di Indonesia," dan lulus dengan predikat cumlaude.

Lulus dari Akademi Polisi tahun 1978, dia merintis karier dari Jawa Barat, beberapa di antaranya seperti Perwira Ops Wilayah Purwakarta pada tahun 1979, Kapolsek Pamanukan tahun 1980, Kepala Unit Penyelundupan Polda Metro Jaya tahun 1994, dan Kapolres Metro Jaya Jakarta Timur tahun 1998.

Selanjutnya Dikdik menjadi Penyidik Utama Bareskrim Polri tahun 1999, Direktur Reserse Kriminal Polda Jabar tahun 2003, Wakapolda Kalimantan Selatan tahun 2004, Waka Bareskrim tahun 2010, dan akhirnya menjabat sebagai Kapolda Sumatera Selatan tahun 2011.

Sementara Cecep digambarkan berasal dari keluarga militer, karena ayahnya adalah Kapten Inf Moch Toyib (alm), yang lahir di Cirebon pada 10 Januari 1956. Keluarga itu tinggal di Indramayu.
Sebelum pensiun dari posisi terakhir sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu, Cecep pernah menempati beberapa posisi seperti Camat Widasari, Anjatan, dan Camat Jatibarang.

Cecep pernah pula menjadi Komandan Satpol PP Indramayu pada tahun 1987, Kepala Bagian Humas Pemkab Indramayu pada tahun 1996, Kepala Dinas Pertambangan, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil tahun 2004.

Pada tahun 2010, dia sempat merangkap sebagai pelaksana tugas Sekda Kabupaten Indramayu, hingga akhirnya menjadi Sekda Indramayu pada tahun 2011.

Sumber : Kompas.com

Demikian informasi tentang Profil Calon Gubernur Jabar, apabila informasi tersebut kurang lengkap, baca selengkapnya di link artikel tersebut, semoga informasi ini bisa bermanfaat, Alhamdulillah sudah memilih Gubernur Jabar. 

Artikel telah diperbaharui 19-10-2013 (2539 view)

No comments:

Post a Comment

Mohon Perhatiannya yang ingin berkomentar :

1. Berkomentarlah yang baik dan sopan
2. Tidak dianjurkan meletakan link hidup
3. Disarankan berkomentar sesuai postingan
4. Mohon bershabar apabila komentar belum admin balas
5. Dianjurkan berkomentar menggunakan alamat Url untuk Backlink