Air sangat
penting untuk manusia dan masing-masing dari kita membutuhkan setidaknya 1,5
liter air bersih per hari untuk minum.
Pada bulan Juli 2010, Majelis Umum PBB menyatakan keprihatinan bahwa hampir
900 juta orang di seluruh dunia tidak memiliki akses terhadap air minum bersih.
Menurut
Organisasi tersebut bahwa 1,5 juta
anak di bawah lima tahun meninggal setiap tahun akibat penyakit-air dan
sanitasi yang berhubungan. Selain
itu, mengakui bahwa air minum bersih dan
sanitasi yang aman merupakan
bagian integral dari realisasi semua hak asasi manusia.
Pada tahun 2011, WHO menerbitkan edisi keempat pedoman untuk air minum
berkualitas. Hal
ini didasarkan pada lebih dari 50 tahun WHO pedoman air minum berkualitas,
dimulai dengan penerbitan Standar Internasional pertama untuk air minum pada
tahun 1958.
Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik
dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan
aktivitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.
Untuk
konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum
adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat.
Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa
air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia
coli) atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak
air hingga 100 °C, banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat
dihilangkan dengan cara ini.
Tanda-tanda
bahwa air tanah sudah tercemar dapat dikenali melalui pengamatan fisik.
Beberapa di antaranya seperti dikutip dari Indiastudychannel adalah:
- Warna kekuningan akan muncul jika air tercemar chromium dan materi organik. Jika air berwarna merah kekuningan, itu menandakan adanya cemaran besi. Sementara pengotor berupa lumpur akan memberi warna merah kecoklatan.
- Kekeruhan juga merupakan tanda bahwa air tanah telah tercemar oleh koloid (bio zat yang lekat seperti getah atau lem). Lumpur, tanah liat dan berbagai mikroorganisme seperti plankton maupun partikel lainnya bisa menyebabkan air berubah menjadi keruh.
- Polutan berupa mineral akan membuat air tanah memiliki rasa tertentu. Jika terasa pahit, pemicunya bisa berupa besi, alumunium, mangaan, sulfat maupun kapur dalam jumlah besar.
- Air tanah yang rasanya seperti air sabun menunjukkan adanya cemaran alkali. Sumbernya bisa berupa natrium bikarbonat, maupun bahan pencuci yang lain misalnya detergen.
- Rasa payau menunjukkan kandungan garam yang tinggi, sering terjadi di daerah sekitar muara sungai.
- Bau yang tercium dalam air tanah juga menunjukkan adanya pencemaran. Apapun baunya, itu sudah menunjukkan bahwa air tanah tidak layak untuk dikonsumsi.1)
Sumber : Disarikan dari berbagai sumber
Artikel terkait :
No comments:
Post a Comment
Mohon Perhatiannya yang ingin berkomentar :
1. Berkomentarlah yang baik dan sopan
2. Tidak dianjurkan meletakan link hidup
3. Disarankan berkomentar sesuai postingan
4. Mohon bershabar apabila komentar belum admin balas
5. Dianjurkan berkomentar menggunakan alamat Url untuk Backlink