Saling Indonesia. Beras Ketan yang kita kenal sebagai bahan baku untuk
pembuatan tape, cukup terkenal makanan yang terbuat dari beras ketan dibungkus
daun jambu, dapat menjadi tape karena beras dicampur dengan ragi yang didiamkan
beberapa hari dalam tempat tertutup, setelah mateng betul dapat langsung di
makan.
Sekitar 1.500 tahu yang lalu tukang batu Cina
yang menggunakan mortir pertama komposit dunia dibuat dengan bahan organic dan
anorganik. Cukup menarik salah satu bahan penting dalam mortar ini adalah beras
ketan.
Menurut penelitian nasi sup Cina kuno digunakan
ketan dicampur dengan kapur untuk membuat mortar super kuat yang digunakan
untuk mengikat dan mengisi kesejangan antara batu bata dan batu. Beras ketan
dimasak sup dan kapur. Beberapa tembok kota, pagoda, dan makam dibuat dengan
menggunakan formula tersebut, sekarang bangunan yang menggunakan formula
tersebut masih utuh dan tahan terhadap kerusakan waktu.
Material yang digunakan untuk membuat tembok
raksasa beda-beda sesuai periode dinasti. Sebelum batu bata ditemukan, tembok
besar dibuat dari tanah, batu dan kayu. Karena pembangunannya selalu
membutuhkan sumber daya yang banyak, para pekerja memanfaatkan bahan-bahan yang
seadanya. Saat melewati gunung, batu gunung akan digunakan. Pada saat membangun
di tanah datar, tembok dibuat dari tanah yang digemburkan dan jika melewati
padang gurun, bahan yang digunakan adalah rerumputan campur pasir dan
ranting-ranting pohon konifer. Tembok dari bahan ini rapuh, mudah ditembus dan
cepat hancur.
Pada masa Dinasti Qin, teknologi belum maju,
sehingga material yang digunakan adalah tanah atau tanah campur kerikil. Pada
masa itu struktur benteng belum didirikan. Beberapa bagian tembok hanya terdiri
dari gundukan batu-batu besar.
Pada masa Dinasti Han, bahan tanah dan batu
seperti masa sebelumnya masih umum digunakan.
Pada masa Dinasti Tang, batu bata sudah
diproduksi. Namun, karena mahal, hanya terbatas pada gerbang kota dan tembok
yang dekat.
Baru pada zaman Dinasti Ming, teknologi
pembangunan tembok sudah lebih maju. Namun, baru pada pertengahan periode
dinasti tersebut batu bata berkualitas diproduksi. Batu bata lebih baik
daripada tanah atau batu kerikil karena lebih ringan, tahan beban dan lebih
efektif dalam waktu yang cepat. Batu masih dipakai, terutama untuk fondasi,
pinggiran luar dan dalam gerbang dikarenakan lebih kuat daripada batu bata. Adukan batu kapur dengan beras ketan
efektif sebagai semen yang dapat merekatkan batu bata.
Sumber : Wikipedia dan berbagai sumber
Halaman ini terakhir diubah 04-11-2013 ( 146 view)
Halaman ini terakhir diubah 04-11-2013 ( 146 view)
No comments:
Post a Comment
Mohon Perhatiannya yang ingin berkomentar :
1. Berkomentarlah yang baik dan sopan
2. Tidak dianjurkan meletakan link hidup
3. Disarankan berkomentar sesuai postingan
4. Mohon bershabar apabila komentar belum admin balas
5. Dianjurkan berkomentar menggunakan alamat Url untuk Backlink