Saling Indonesia. Kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam beberapa
tahun ini masih menjadi polemik. Konsumsi BBM semakin hari semakin meningkat
sedangkan cadangan BBM terbatas, jadi yang perlu kita ketahui sekarang berapa cadangan
BBM di Indonesia sekarang ?
Menurut Prabowo Subianto yang dilansir detikfinance
bahwa cadangan minyak Indonesia tinggal 12 tahun lagi, Gas hanya 34 tahun,
Batubara tinggal 79 tahun.
Menurut Kepala Divisi Humas, sekuriti, dan
Formalitas Badan Pelaksana Hulu Migas Gde Pradnyana yang dilansir kompas.com “Indonesia
memiliki cadangan hanya sekitar 4 miliar barrel memproduksi minyak rata-rata 1
juta barrel per hari. Artinya reserve to production ratio Indonesia hanya 4”.
"Industri
hulu migas adalah industri pencarian (eksplorasi) dan pengurasan (eksploitasi)
cadangan migas. Alam tidak bisa dipaksa untuk menghasilkan minyak ataupun gas,
tetapi kita hanya bisa mencari dimana cadangan-cadangan tersebut berada dan
kemudian mengurasnya dengan berbagai cara," tutur Gde.
Dia
menambahkan dengan kebutuhan/konsumsi bahan bakar minyak (bbm) nasional yang
saat ini sudah diatas 1,2 juta barel per hari dan kemampuan kilang
domestik hanya 700 ribu barel per hari, maka sisa kebutuhan bbm masih harus
diimpor.
Perkembangan
teknologi yang semakin canggih dan bervariasi, tidak jarang membutuhkan energi
yang tidak sedikit. Bangunan-bangunan besar nan mewah yang berjajar di ibukota
hingga kota kecil yang sedang berkembang tak ayal juga membutuhkan pasokan
energi yang besar. Pemakaian energi yang besar dan tidak terkontrol itu
mengakibatkan banyak ketidakseimbangan pada bumi ini.
Kondisi alam yang tidak bersahabat, terjadinya pencemaran udara sampai efek rumah kaca dan pemanasan global adalah contoh dari ketidakseimbangan tersebut. Belum lagi pertambahan penduduk bumi yang kian meningkat membuat kebutuhan energi menjadi masalah yang harus kita pecahkan bersama-sama.
Kondisi alam yang tidak bersahabat, terjadinya pencemaran udara sampai efek rumah kaca dan pemanasan global adalah contoh dari ketidakseimbangan tersebut. Belum lagi pertambahan penduduk bumi yang kian meningkat membuat kebutuhan energi menjadi masalah yang harus kita pecahkan bersama-sama.
Yang
menjadi permasalahan sekarang kalau BBM di naikan secara otomatis yang akan
dirasakan masyarakan harga-harga akan meningkat, mungkin bagi yang
berpanghasilan besar tidak ada masalah, yang akan merasakan dampaknya yang
berpenghasilan kecil. Jadi pemerintah perlu mengkaji ulang harga BBM tersebut.
Untuk
mengurangi konsumsi pemakaian Bahan Bakar minyak pemerintah perlu kerja keras
mencari jalan keluar yang terbaik sehingga BBM dapat dikurangi. Mencari solusi alternative
sebagai pengganti BBM seperti dengan beralih ke Gas atau Batubara, dan lainnya.
Program konversi BBM ke BBG semakin penting, karena
persediaan BBM semakin menipis. "Persediaan energi fosil dari perut bumi
sudah semakin menipis, sehingga cadangan minyak pun telah berkurang,"
Pengembangan
Bioethanol juga sangant potensial dikembangakan untuk mengurangi impor minyak
sekaligus memperbaiki standard kualitas udara. Dengan mencampurkan 10% bioethanol
pada BBM yang memiliki oktan tinggi, maka pada 2020 akan dapt mengurangi impor
gasoline (bensin) lebih dari 30 juta barel setahun.
Sumber :
Disarikan dari berbagai sumber
Halaman terakhir diperbaharui 31-08-2014 ( 199 views)
Halaman terakhir diperbaharui 31-08-2014 ( 199 views)
No comments:
Post a Comment
Mohon Perhatiannya yang ingin berkomentar :
1. Berkomentarlah yang baik dan sopan
2. Tidak dianjurkan meletakan link hidup
3. Disarankan berkomentar sesuai postingan
4. Mohon bershabar apabila komentar belum admin balas
5. Dianjurkan berkomentar menggunakan alamat Url untuk Backlink