Saling Indonesia. Untuk
ibu-ibu yang mempunyai anak kecil (bayi) sudah tidak asing lagi pasti
mengenalnya apa yang namanya popok bayi sekali pakai, mungkin karena
kepraktisan dalam penggunaannya dan mengurangi kerjaan cuci celana bayi.
Mungkin kerepotan mencuci celana bayi bisa digantikan dengan pemakaian popok
bayi sekali pakai. Walaupun harus mengeluarkan biaya ekstra untuk pembelian popok
bayi sekali pakai, cukup membantu juga untuk ibu-ibu yang mempunyai bayi dari
kerepotan mencuci celana bayi, karena bayi yang di bawah umur 1 tahun sering
kencing berkali-kali dalam sehari semalam, begitu juga dengan adanya popok bayi
sekali pakai bisa mengurangi beban strika (menyetrika) celana bayi.
Menurut dr
Rina konsultan perinatology RS Cipto Mangunkusumo yang dilansir
female.kompas.com berikut ini :
Durasi
Mengenai
berapa kali popok sekali pakai harus diganti, dr Rina menjelaskan tak pernah
ada standar pasti mengenai hal ini. Sejumlah faktor turut memengaruhi, seperti
iklim yang berpengaruh terhadap kulit, juga kebutuhan bayi.
"Yang penting kering dan bersih. Karenanya popok perlu segera diganti, meski tak ada angka pasti berapa kali dalam sehari harus diganti. Masalah kulit juga tergantung iklim. Jika orang di Jepang mengganti popok bayi lima kali sehari, di Indonesia bisa jadi hanya perlu empat kali, karena kondisi iklim yang berbeda," jelasnya.
Menurut dr Rina, orangtua atau pengasuh harus peka dan perlu sering mengecek apakah popok sudah perlu diganti atau tidak. Jika bayi selalu bersih dan kering (tidak basah atau lembab pada area bokong, alat kelamin, paha bagian dalam), iritasi bisa dihindari.
"Lebih baik fokus pada menghindari iritasi, daripada harus mengobati kulit bayi yang teriritasi," tambahnya.
"Yang penting kering dan bersih. Karenanya popok perlu segera diganti, meski tak ada angka pasti berapa kali dalam sehari harus diganti. Masalah kulit juga tergantung iklim. Jika orang di Jepang mengganti popok bayi lima kali sehari, di Indonesia bisa jadi hanya perlu empat kali, karena kondisi iklim yang berbeda," jelasnya.
Menurut dr Rina, orangtua atau pengasuh harus peka dan perlu sering mengecek apakah popok sudah perlu diganti atau tidak. Jika bayi selalu bersih dan kering (tidak basah atau lembab pada area bokong, alat kelamin, paha bagian dalam), iritasi bisa dihindari.
"Lebih baik fokus pada menghindari iritasi, daripada harus mengobati kulit bayi yang teriritasi," tambahnya.
Seperti yang
dilansir ayahbunda.co.id secara terperinci menjelaskan beberapa tips dalam
mengganti popok bayi sekali pakai berikut ini :
Popok bayi
yang sudah “penuh” dan tidak segera diganti akan mengakibatkan kelembaban dan
memicu terjadinya iritasi pada kulit bayi.
Anda sering menggunakan popok sekali pakai untuk bayi? Popok jenis ini memang praktis. Tapi, kelebihannya ini jangan sampai membuat Anda mengabaikan faktor kebersihan. Nah, salah satu tanda popok sudah “penuh”, atau bayi buang air besar sehingga popoknya harus segera diganti, adalah tercium baunya.
Sebelum Anda ganti popok bayi, yakinkan dulu Anda melakukannya dalam ruangan yang bersuhu hangat. Selain itu, persiapkan semua barang yang Anda butuhkan dan taruh di dekat Anda. Ingat, Anda tidak boleh meninggalkan bayi sendirian, walau hanya sekejap. Gantilah popok bayi dengan lembut dan perlahan-lahan, serta dalam suasana yang menyenangkan.
Pertama. Lepas celana atau bagian bawah baju bayi (jangan sekedar diturunkan). Bersihkan bokongnya dari sisa urin atau feses yang ada dengan kapas atau tisu basah. Angkat kaki bayi, dan ambil popok yang kotor lalu buang dalam keadaan terlipat ke tempat sampah.
Anda sering menggunakan popok sekali pakai untuk bayi? Popok jenis ini memang praktis. Tapi, kelebihannya ini jangan sampai membuat Anda mengabaikan faktor kebersihan. Nah, salah satu tanda popok sudah “penuh”, atau bayi buang air besar sehingga popoknya harus segera diganti, adalah tercium baunya.
Sebelum Anda ganti popok bayi, yakinkan dulu Anda melakukannya dalam ruangan yang bersuhu hangat. Selain itu, persiapkan semua barang yang Anda butuhkan dan taruh di dekat Anda. Ingat, Anda tidak boleh meninggalkan bayi sendirian, walau hanya sekejap. Gantilah popok bayi dengan lembut dan perlahan-lahan, serta dalam suasana yang menyenangkan.
Pertama. Lepas celana atau bagian bawah baju bayi (jangan sekedar diturunkan). Bersihkan bokongnya dari sisa urin atau feses yang ada dengan kapas atau tisu basah. Angkat kaki bayi, dan ambil popok yang kotor lalu buang dalam keadaan terlipat ke tempat sampah.
Kedua. Bersihkan sekitar kelamin bayi,
termasuk daerah lipatannya, dengan cara yang benar (satu arah, dari depan ke
belakang) untuk mencegah infeksi saluran kemih. Kemudian, lap sampai kering.
Jika mungkin, beri kesempatan bayi menendang-nendang kakinya, agar daerah
tersebut terkena udara dan kulitnya bisa bernapas.
Ketiga. Dengan salah satu tangan Anda, angkat kaki bayi, lalu tempatkan popok yang bersih dengan bagian yang berperekat di bawah tubuh bayi (kurang lebih setinggi pinggangnya). Jika bayi Anda laki-laki, atur posisi ujung penisnya agar mengarah ke pangkal paha.
Keempat. Tekan bagian depan popok bayi dengan jari salah satu tangan, sementara tangan yang lain menarik salah satu perekat dan menempelkannya sesuai tanda yang tersedia. Lakukan hal yang sama pada perekat yang lain. Untuk bagian pinggang, popok bayi jangan terlalu ketat, atau Anda harus bisa memasukkan dua buah jari Anda dalam lingkar dalam popok. Hal ini penting untuk memungkinkan terjadinya pertukaran udara.
Setelah selesai mengganti popoknya, kenakan kembali baju atau celana bayi. Bayi pun siap untuk bermain lagi.
Ketiga. Dengan salah satu tangan Anda, angkat kaki bayi, lalu tempatkan popok yang bersih dengan bagian yang berperekat di bawah tubuh bayi (kurang lebih setinggi pinggangnya). Jika bayi Anda laki-laki, atur posisi ujung penisnya agar mengarah ke pangkal paha.
Keempat. Tekan bagian depan popok bayi dengan jari salah satu tangan, sementara tangan yang lain menarik salah satu perekat dan menempelkannya sesuai tanda yang tersedia. Lakukan hal yang sama pada perekat yang lain. Untuk bagian pinggang, popok bayi jangan terlalu ketat, atau Anda harus bisa memasukkan dua buah jari Anda dalam lingkar dalam popok. Hal ini penting untuk memungkinkan terjadinya pertukaran udara.
Setelah selesai mengganti popoknya, kenakan kembali baju atau celana bayi. Bayi pun siap untuk bermain lagi.
Halaman ini terakhir diubah 28-11-2013 ( 111 views)
No comments:
Post a Comment
Mohon Perhatiannya yang ingin berkomentar :
1. Berkomentarlah yang baik dan sopan
2. Tidak dianjurkan meletakan link hidup
3. Disarankan berkomentar sesuai postingan
4. Mohon bershabar apabila komentar belum admin balas
5. Dianjurkan berkomentar menggunakan alamat Url untuk Backlink