Saling Indonesia. Dengan
meningkatnya ponsel-ponsel pintar sekarang ini, keinginan untuk memilikinya
bagi sang anak sangat kuat. Mungkin bagi orang tua yang memiliki uang yang
cukup langsung membelikannya.
Yang
perlu dipertimbangkan bagi orang tua, pengaruh dari memiliki ponsel pintar
untuk prestasi belajar meningkat atau menurun, dampak positif dan negative terhadap kejiwaan sang anak, dan juga
kesehatan.
Mungkin
sisi positif yang dialami seorang anak di Ukraina usia 9 tahun sudah menjadi
seorang dosen sejarah, sang anak berkeinginan kuat untuk mengetahui sejarah
dengan mencari informasi dari berbagai negara lewat computer yang diberikan
kepadanya “Vitaly Nechhaev”.
Sisi
positif lainnya berbagai informasi bisa dilihatnya di internet sebagai
pelengkap pekerjaan rumah (PR) dari guru di sekolah.
Dampak
negative yang perlu diwaspadai orang tua seperti fenomena kencenderungan dan
kecanduan game dan internet yang melampaui batas seperti saat waktu belajar dan
waktu makan serta waktu istirahat, orang tua harus ikut andil dalam pengawasan
terhadapnya.
Seperti
di lansir bbc.co.uk bahwa kurang tidur sangat mempengaruhi prestasi berikut ini
:
Ponsel
pintar mengurangi waktu tidur anak, terutama di negara maju.
Kurang
tidur merupakan faktor penting di balik menurunnya prestasi anak di sekolah.
Demikian
temuan para peneliti yang mengkaji lamanya anak tidur dan prestasi mereka di
sekolah di berbagai negara.
Anak-anak
yang kurang tidur terutama di jumpai di negara-negara maju dan para ahli
mengkaitkan kecenderungan ini dengan makin seringnya anak berinteraksi dengan
komputer dan telepon genggam pintar.
Banyak
anak di negara maju yang menggunakan ponsel pintar atau komputer hingga larut
malam.
Kurang
tidur terbukti sangat mengganggu konsentrasi anak, sehingga guru harus
melambatkan penyampaikan materi pelajaran.
Tidur sangat diperlukan
Kajian
yang dilakukan para peneliti di Boston College menunjukkan jumlah terbesar anak
yang kurang tidur ada di Amerika Serikat yang mencapai 73% di antara anak usia
9-10 tahun, sementara yang berusia 13-14 tahun angkanya mencapai 80%.
Rata-rata
internasional untuk dua kelompok usia tersebut masing-masing adalah 47% dan
57%.
Anak-anak
di Selandia Baru, Arab Saudi, Australia, Inggris, Irlandia, dan Prancis juga
tergolong kurang tidur.
Sementara
anak di Azerbaijan, Kazakhstan, Portugal, Republik Ceko, Jepang, dan Malta
masuk ke daftar yang mendapatkan waktu tidur yang cukup.
"Anak
sangat memerlukan tidur. Jika guru melaporkan sebagian murid di kelas
kekuarangan tidur, jelas ini akan berpengaruh terhadap prestasi secara
keseluruhan," kata Chad Minnich, peneliti di Boston College.
Sumber : - bbc.co.uk dan berita8.com
Halaman ini terakhir diubah 08-12-2013 ( 6 views)
No comments:
Post a Comment
Mohon Perhatiannya yang ingin berkomentar :
1. Berkomentarlah yang baik dan sopan
2. Tidak dianjurkan meletakan link hidup
3. Disarankan berkomentar sesuai postingan
4. Mohon bershabar apabila komentar belum admin balas
5. Dianjurkan berkomentar menggunakan alamat Url untuk Backlink