Space Iklan

Wednesday, September 11, 2013

Pengelolaan Kedelai Lokal vs Impor



Saling Indonesia. Harga kedelai akhir-akhir ini naik hampir tembus per kilogram Rp. 10.000,00 hal ini dikarenakan nilai tukar Dollar naik akibat krisis global diberbagai negara. Indonesia negara yang mengimpor kedelai untuk mencukupi kebutuhan kedelai karena produksi kedelai lokal belum bisa mencukupi permintaan kebutuhan kedelai saat ini. Kenapa mesti impor bukankah Indonesia negera yang subur untuk lahan pertaniannya ? pertimbangan lain kedelai impor selalu ada, bentuknya besar-besar dan tidak cepat busuk.

Impor terbesar kedelai Indonesia berasal dari Amerika Serikat, Malaysia, Argentina, Uruguay, dan Brazil.

Perbedaan Kedelai Lokal dengan Kedelai Impor

Sebenarnya kedelai lokal dengan kedelai impor mempunyai keunggulan dan kelemahannya dalam hal :

Kedelai lokal mempunyai keunggulan dalam hal bahan baku untuk pembuatan tahu, rasa tahu lebih lezat, risiko terhadap kesehatan cukup rendah karena bukan benih transgenic sementara kedelai impor sebaliknya.

Kedelai lokal mempunyai kelemahan untuk bahan baku tempe, ukuran kecil atau tidak seragam dan kurang bersih, kulit ari kacang sulit terkelupas saat proses pencucian kedelai, proses peragiannpun lebih lama setelah berbentuk tempe proses pengukusan lebih lama empuknya.

Langkah-langkah untuk menstabilkan harga kedelai

Menurut Direktur INDEF (Institut fof Development of Economic and Finance) Enny Sri Hartati untuk menstabilkan harga kedelai di Indonesia diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

1.       Mendorong produktivitas kedelai lokal dan mengurangi ketergantungan impor kedelai dengan memanfaatkan lahan sub optimal (pasang surut) dan insentif pembiayaan petani kedelai.
2.       Penyediaan infrastruktur seperti jalan, irigasi, listrik, litbang, sarana komunikasi, dan pasar yang terintegrasi.
3.       Pembangunan sarana logistik dan sarana perdagangan seperti pergudangan, cold storage di pedesaan agar menjamin keberlanjutan produksi dan rantau pasoknya.
4.       Pengembangan agroindustri pedesaan untuk peningkatan nilai tambah produksi kedelai.
5.       Penjaminan stabilitas harga kedelai lokal, sehingga menjamin keuntungan petani agar terdapat insentif untuk tetap berproduksi. Komoditas strategis pangan tidak boleh diserahkan kepada mekanisme pasar, diperlukan badan atau lembaga yang berfungsi sebagai badan penyangga stok yang berfungsi menjaga stabilisasi harga.
6.       Menciptakan sistem tata niaga yang sehat dan kompetitif, yakni dengan mereformasi berbagai kebijakan yang berpeluang menyuburkan terjadinnya kartel.

Sumber : Disarikan dari berbagai sumber

Halaman ini terakhir diubah 02-12-2013 ( 33 views)

No comments:

Post a Comment

Mohon Perhatiannya yang ingin berkomentar :

1. Berkomentarlah yang baik dan sopan
2. Tidak dianjurkan meletakan link hidup
3. Disarankan berkomentar sesuai postingan
4. Mohon bershabar apabila komentar belum admin balas
5. Dianjurkan berkomentar menggunakan alamat Url untuk Backlink