Isra’ Mi’raj (Arab:الإسراء والمعراج, al-’Isrā’ wal-Mi‘rāğ)
adalah dua bagian dari perjalanan yang dilakukan oleh Muhammad dalam waktu satu
malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam,
karena pada peristiwa ini Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam
mendapat perintah untuk menunaikan shalat lima waktu sehari semalam.
Sebuah peristiwa penting perintah
shalat lima waktu sehari semalam umat Islam yaitu Shalat Isa, Shubuh, Dhuhur,
Ashar, dan Maghrib.
Peristiwa Isra’ Mi’raj terbagi
dalam 2 peristiwa yang berbeda. Dalam Isra’, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi
wa Sallam diberangkatkan oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil
Aqsa. Lalu dalam Mi’raj Nabi Muhammad SAW dinaikan ke langit sampai ke Sidratul
Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Disi Nabi Muhammad SAW mendapat
perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan shalat lima waktu.
Di Sidratul Muntaha ini Nabi
Muhammad SAW mendapatkan perintah Shalat lima waktu. Perintah melaksanakan
Shalat tersebut pada awalnya adalah 50 kali setiap harinya, akan tetapi karena
pertimbangan dan saran Nabi Musa AS serta permohonan Nabi Muhammad SAW sendiri,
serta kasih dan saying Allah Subhanahu wa Ta’ala, jumlahnya menjadi hanya lima
kali saja.
Dari Ibnu Abbas, ia telah berkata: “Nabi kalian Shallallahu Alaihi wa
Sallam diperintahkan lima puluh kali Shalat (sehari semalam), kemudian beliau
meminta keringanan Tuhan kalian agar menjadikannya lima kali shalat.” Hadits
riwayat Ibnu Majah dan Ahmad.
Dari Abdullah ( bin Mas’ud), ia
telah berkata : “Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam diisra’kan,
beliau berakhir di Sidatul Muntaha (yang bermula) di langit keenam. Kesanalah
berakhir apa-apa yang naik dari bumi, lalu diputuskan di sana. Dan ke sana
berakhir apa-apa yang turun dari atasnya, lalu diputuskan di sana.”
Ia berkata : “Kemudian Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam diberi tiga hal : Diberi Shalat lima waktu dan
diberi penutup Surah Al-Baqarah serta diampuni dosa-dosa besar bagi sapapun
dari uamatnya yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun”.( HR Muslim
(173) dengan redaksi di atas, At-Tirmidzi (3276), An-Nasai (451), dan Ahmad
(3656 & 4001)
Masjidil Haram
Sumber : Wikipedia
No comments:
Post a Comment
Mohon Perhatiannya yang ingin berkomentar :
1. Berkomentarlah yang baik dan sopan
2. Tidak dianjurkan meletakan link hidup
3. Disarankan berkomentar sesuai postingan
4. Mohon bershabar apabila komentar belum admin balas
5. Dianjurkan berkomentar menggunakan alamat Url untuk Backlink