Hujan yang terus menerus sehingga aliran sungai
tidak dapat menampung air yang melimpah, akibatnya banjir. Karena cuaca
dengan curah hujan yang tinggi berlangsung terus menerus bencana banjir tiba.
Akibatnya rumah dan harta kita menjadi sasarannya. Penting kita waspada
menjaga sejak sekarang yang belum tertimpa banjir “membuat sumur resapan”,
karena sumur resapan akan membantu mengurangi banjir dan sebagai cadangan
air.
“Dengan adanya banyak sumur
resapan diharapkan sebagian air dapat meresap ke dalam tanah dan menambah
cadangan air tanah. Sehingga air hujan yang mengalir tersebut dapat dialihkan
ke sumur resapan. Dan dapat mengurangi banjir di Jakarta,” kata Jokowi, Kamis
(24/1).
“Saya akan audit semua
bangunan yang ada. Nantinya, gedung yang belum memiliki sumur resapan
diwajibkan untuk membuatnya. Keberadaan sumur resapan sudah sangat mendesak
dimiliki kota Jakarta,” ujarnya.
Mengenai air, kota-kota besar di Indonesia telah
mengalami dua hal berlawanan, misalnya ; di permukaan tanah, banjir bisa
mencapai atap rumah seperti yang terjadi belakangan ini, sementara di bawah
tanah, permukaan air tanah (water table) di kota-kota besar terus mengalami
penurunan. Untuk mencegahnya dan sekaligus dapat menjaga cadangan air, maka
dibuatnya sumur resapan air hujan. Meskipun tidak seluruh masalah dapat
diatasi, namun sumur resapan ini secara teoritis akan banyak membantu
meringankan kedua masalah tersebut sekaligus.
Bagaimana sebenarnya sumur resapan itu bekerja? Air hujan yang jatuh ke halaman kita setidaknya 85 persen harus bias diserap oleh halaman tersebut agar tidak meluapkan banjir. Halaman rumah kita secara alamiah bias menyerap curahan air hujanyang jatuh, termasuk dari atap rumah, yang mengalir melalui talang. Di sini sumur resapan akan mengurangi sumbangan bencana banjir dengan mengurangi sumbangan run off air hujan. Dibawah tanah, resapan ini akan masuk merembes lapisan tanah yang disebut sebagai lapisan tidak jenuh, dimana tanah (dari berbagai jenis) masih bias menyerap air, kemudian masuk menembus permukaan tanah (water table) di mana dibawahnya terdapat air tanah (ground water) yang terperangkap di lapisan tanah yang jenuh. Air tanah inilah yang sebenarnya kita konsumsi.
Masuknya air hujan melalui peresapan inilah yang
menjaga cadangan air tanah agar tetap bisa dicapai dengan mudah. Ii karena
permukaan air tanah memang bisa berubah-ubah, tergantung dari suplai dan
eksploitasinya. Dengan teralirkan ke dalam sumur resapan, air hujan yang
jatuh di areal rumah kita tidak terbuang percuma ke selokan lalu mengalir ke
sungai.
Bagaimana sebaiknya Sumur Resapan di Pekarangan Rumah Kita Dibuat? Satandar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan, menetapkan beberapa persyaratan umum yang harus dipenuhi sebuah sumur resapan yaitu :
·
Permeabilitas sedang, yaitu 2,0-3,6 cm per jam.
·
Permeabilitas tanah agak cepat (pasir halus),
yaitu 3,6-36 cm per jam.
·
Permeabilitas tanah cepat (pasir kasar), yaitu
lebih besar dari 36 cm per jam.
Spesifikasi
Sumur Resapan
Sumur
resapan dapat dibuat oleh tukang pembuat sumur gali berpengalaman dengan
memperhatikan persyaratan teknis tersebut dan spesifikasi sebagai berikut :
1.
Penutup Sumur
Untuk
penutup sumur dapat dipilih beragam bahan diantaranya :
2.
Dinding sumur bagian atas dan bawah
Untuk
dinding sumur dapat digunakan bis beton. Dinding sumur bagian atas dapat
menggunakan batu bata merah, batako, campuran satu bagian semen, empat bagian
pasir, diplester dan di aci semen.
3. Pengisi
Sumur
Pengisi
sumur dapat berupa batu pecah ukuran 10-20 cm, pecahan bata merah ukuran 5-10
cm, ijuk, serta arang. Pecahan batu tersebut disusun berongga.
4. Saluran
air hujan
Dapat
digunakan pipa PVC berdiameter 110 mm, pipa beton berdiameter 200 mm, dan
pipa beton setengah lingkaran berdiameter 200 mm.
Satu
hal yang penting, setelah sumur resapan dibuat, jangan lupakan perawatannya.
Cukup dengan memeriksa sumur resapan setiap menjelang musim hujan atau,
paling tidak, tiga tahun sekali.
Nah,
sederhana bukan? Dengan membuat sumur resapan di pekarangan masing-masing,
kita bias mencegah banjir sekaligus ,menjaga cadangan air.
|
Sumber : wwwnew.menlh.go.id
No comments:
Post a Comment
Mohon Perhatiannya yang ingin berkomentar :
1. Berkomentarlah yang baik dan sopan
2. Tidak dianjurkan meletakan link hidup
3. Disarankan berkomentar sesuai postingan
4. Mohon bershabar apabila komentar belum admin balas
5. Dianjurkan berkomentar menggunakan alamat Url untuk Backlink