Ladang tambang terbuka yang dikelola PT Freeport Indonesia di Grasberg,
Tembagapura, Timika, Papua.(Republika.co.id)
Selasa 14 Mei 2013 pukul 7.30 WIT, para pekerja PT Freeport
Indonesia menjadi korban akibat rutuhnya terowongan bawah tanah. Kejadian saat
ke-39 pekerja sedang menghadiri
pelatihan di fasilitas bawah tanah Big
Gossan, lokasi kejadian berdekatan dengan ruang kantor dan pelatihan serta
berada jauh dari area kegiatan pertambangan aktif.
Tambang PT Freeport(Republika.co.id)
Menurut Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Rozik B.
Soetjipto “runtuhnya sebagian terowongan Big Gossan terjadi di area yang tidak
memiliki dampak material langsung terhadaap kegiatan operasional pertambangan” .(Okezon.com)
Seperti dilansir thestar.com.my (Reuters) Freeport-McMoRan
Copper & Gold Inc, menghentikan sementara operasi di tambang tembaga
terbesar kedua di dunia di Indonesia pada Rabu, karena petugas penyelamat
bergegas untuk menemukan 25 pekerja terperangkap di bawah tanah dalam runtuhnya
terowongan sehari sebelumnya.
Penyebab
kecelakaan itu masih belum jelas. Pelatihan
terowongan ini terletak di luar wilayah tambang dan di sekitar 500 meter dari
pintu masuk tambang Gossan Big.
Perusahaan ini juga tengah mengkaji struktur bawah tanah lainnya di tambang untuk memastikan mereka aman.
Penjualan Freeport Indonesia diperkirakan mencapai 1,1 miliar pon tembaga dan 1,2 juta ons emas pada tahun 2013, naik 54 persen dan 31 persen selama 2012 angka, masing-masing, bergerak pertambangan ke kadar bijih yang lebih tinggi.
Risiko kecelakaan kerja dalam proses produksi di sektor pertambangan cukup tinggi. Perusahaan dan para pekerja harus selalu mensosialisasikan bersama secara rutin agar selalu mentaati prosedur K-3 di lokasi kerja.
Perusahaan ini juga tengah mengkaji struktur bawah tanah lainnya di tambang untuk memastikan mereka aman.
Penjualan Freeport Indonesia diperkirakan mencapai 1,1 miliar pon tembaga dan 1,2 juta ons emas pada tahun 2013, naik 54 persen dan 31 persen selama 2012 angka, masing-masing, bergerak pertambangan ke kadar bijih yang lebih tinggi.
Risiko kecelakaan kerja dalam proses produksi di sektor pertambangan cukup tinggi. Perusahaan dan para pekerja harus selalu mensosialisasikan bersama secara rutin agar selalu mentaati prosedur K-3 di lokasi kerja.
Sumber : Berbagai sumber
Halaman ini terakhir diubah 08-12-2013 ( 100 views)
Halaman ini terakhir diubah 08-12-2013 ( 100 views)
No comments:
Post a Comment
Mohon Perhatiannya yang ingin berkomentar :
1. Berkomentarlah yang baik dan sopan
2. Tidak dianjurkan meletakan link hidup
3. Disarankan berkomentar sesuai postingan
4. Mohon bershabar apabila komentar belum admin balas
5. Dianjurkan berkomentar menggunakan alamat Url untuk Backlink