Space Iklan

Friday, January 18, 2013

Awas Ada Penyakit Akibat BANJIR



Banjir disebabkan tidak tertampungnya air karena hujan terus menerus. Kurangnya aliran air karena terganggu aleh sampah-sampah. Kita mesti waspada dan berusaha bersama-sama mengatasi banjir. Kebersamaan membetuk tim atasi banjir solusi berikutnya. Semoga bisa bershabar yang mengalami musibah banjir.

Kebersamaan Itu Muncul di Tengah Banjir

Ketika jantung kota tergenang banjir, baik petugas, relawan hingga warga biasa bahu membahu menolong warga lain yang menderita kebanjiran. Kehidupan ibu kota yang sebelumnya selalu dianggap egois dan individualis, nyatanya kini saat banjir masih memiliki kebersamaan.

Ini Penyebab Banjir di Jakarta

Pakar air Universitas Indonesia (UI), Firdaus Ali, menyatakan bahwa banjir besar yang kembali terulang di Jakarta saat ini, salah satunya, dipicu kondisi tanah yang jenuh. Hal itu menyebabkan proses peresapan air menjadi tak optimal.

Selain itu, kondisi drainase di Jakarta yang buruk pun memperparah keadaan. Firdaus menjelaskan, seluruh volume air di Jakarta dapat ditampung melalui dua media, yakni yang mengalir di sungai, dan yang meresap ke dalam tanah. Dengan kondisi tanah Jakarta yang jenuh, akibatnya hanya 15 persen yang mampu terserap dan sisanya tumpah di permukaan.

Selalu Gunakan Sepatu ke Lokasi Banjir!

Masyarakat diingatkan menggunakan sepatu banjir atau bot saat hendak ke lokasi banjir agar kaki terlindungi dari berbagai luka dan cedera akibat terkena benda tajam, kata Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia dr Zaenal Abidin.

Zaenal Abidin mengatakan, banjir yang melanda sejumlah wilayah Jakarta seharusnya justru membuat masyarakat kian waspada terhadap kesehatannya, terutama kaki saat berjalan atau menerjang banjir yang tidak diketahui justru bisa membawa benda tajam.
   
Menurut dia, sejumlah penyakit seperti leptospirosis, gatal-gatal, dan cacingan mengancam warga saat banjir dan kondisi seperti itu hendaknya menjadi perhatian utama masyarakat, khususnya di bagian yang langsung terkena air banjir.

Musim Banjir, Hati-hati Leptospirosis!

Salah satu penyakit yang mengintai warga di sekitar lokasi banjir adalah Leptospirosis. Ini adalah salah satu penyakit menular yang berasal dari hewan dan menjangkiti manusia dan termasuk penyakit zoonosis paling sering di dunia.

Penularan penyakit ini bisa melalui tikus, babi, sapi, kambing, kuda, anjing, serangga, burung, landak, kelelawar, dan tupai. Bakteri Leptospira terbawa air seni tikus atau air seni hewan lain yang tercampur dalam genangan air hujan atau banjir. Penyakit ini dapat menyerang semua usia, mayoritas berusia 10-39 tahun, sehingga bisa jadi usia adalah sebuah faktor risiko.

Cara menghindari atau mengurangi risiko terkena leptospirosis adalah dengan menghindari atau mengurangi kontak dengan air yang tercemar dan binatang di wilayah banjir. Pakailah sepatu yang beralas keras, sarung tangan, baju dan kacamata pelindung, untuk menghindari kemungkinan luka yang memicu risiko infeksi. Perhatikan pula kebersihan lingkungan dengan selalu menjaga kemungkinan kontaminasi.

Sumber : kompas.com

Awas, banjir sebabkan penyakit berbahaya!

Ketika banjir terjadi, beberapa jenis penyakit mulai bermunculan karena air kotor yang menggenang dan merendam pemukiman. Menjaga kesehatan tubuh sangat penting di saat-saat seperti ini. Mewaspadai beberapa tempat dan penyakit bisa menyelamatkan nyawa Anda ketika terjadi banjir.
Berdasarkan WHO, penyakit yang disebabkan oleh banjir bisa dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu penyakit bawaan air (water-borne disease) dan penyakit yang ditularkan melalui air (vector-borne disease).
Penyakit bawaan air (water-borne disease) bisa disebabkan oleh hal-hal berikut ini:

Bakteri dan parasit
 

Penyakit bawaan air terjadi ketika air banjir yang mengalir membawa bibit-bibit parasit dan bakteri berbahaya, misalkan bakteri E Coli yang terbawa dari sanitasi. Ketika air yang mengandung bakteri dan parasit menciprat ke wajah, tubuh, tangan, dan mulut, maka bisa dipastikan seseorang akan mengalami penyakit akibat bakteri atau parasit tersebut.
Selain itu, penyakit seperti hepatitis A, tetanus, kolera, diare, dan lainnya juga bisa ditularkan lewat air banjir. Hal ini bisa terjadi ketika air banjir yang membawa parasit dan bakteri masuk ke tubuh seseorang melalui luka yang terbuka.

Jamur
 

Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention, jamur yang terbawa oleh air ketika banjir bisa menyebabkan beberapa reaksi, seperti alergi, masalah pernapasan, hingga kematian. Ketika air menggenang dalam waktu 24 jam, jamur juga bisa kembali tumbuh di sekitar tempat yang terendam banjir. Ada baiknya Anda mewaspadai tempat-tempat yang tumbuh jamur, atau menjauhkan diri dari air jika memiliki alergi tertentu.

Sementara itu, penyakit yang diakibatkan oleh air yang menggenang (vector-borne disease) adalah sebagai berikut.


Malaria
 

Air yang menggenang terlalu lama, terutama air kotor karena banjir, bisa dijadikan sarang oleh nyamuk. Untuk itu, waspadai tempat-tempat yang memungkinkan dijadikan sarang nyamuk. Selain itu, sediakan obat nyamuk atau lotion pengusir nyamuk untuk mencegah wabah penyakit malaria.

Hipotermia
 

Air dingin biasanya akan menyedot hangat tubuh manusia, terutama jika seseorang terendam banjir terlalu lama. Hal ini akan menyebabkan hipotermia. Untuk mengurangi risiko hipotermia, gunakan sepatu karet tinggi, serta jangan terlalu lama terendam air. Jika Anda harus berkegiatan sambil terendam air, sering-seringlah keluar dari air dan sering ganti pakaian Anda.

Trench foot
 

Trench foot adalah kerusakan anggota badan terutama kaki akibat kelembapan atau suhu dingin. Awalnya kaki akan terlihat pucat, nadi tidak terlihat dan detaknya tidak teraba. Setelahnya kaki akan merasa kesemutan, kaku, dan berat. Kemudian kaki akan membengkak, merah, dan terasa sakit.
Untuk menghindari penyakit-penyakit di atas saat banjir, pastikan untuk selalu menutup luka dengan rapat, atau tidak membiarkan luka terkena air banjir yang tidak bersih. Tak hanya itu, Anda juga harus menjaga kebersihan tubuh, terutama tangan, wajah, dan mulut dari air banjir yang terkontaminasi bakteri.
Pastikan juga untuk sering mengganti pakaian atau kaos kaki, serta sepatu yang basah. Sering-seringlah mengecek keadaan kaki dan tubuh Anda setidaknya sehari sekali untuk melihat gejala penyakit atau luka terbuka yang bisa menjadi pintu masuk bagi parasit berbahaya.
Sumber : merdeka.com

No comments:

Post a Comment

Mohon Perhatiannya yang ingin berkomentar :

1. Berkomentarlah yang baik dan sopan
2. Tidak dianjurkan meletakan link hidup
3. Disarankan berkomentar sesuai postingan
4. Mohon bershabar apabila komentar belum admin balas
5. Dianjurkan berkomentar menggunakan alamat Url untuk Backlink