Penyakit-penyakit
di bawah ini amat populer di dengar di
sekitar kita, katanya obat yang pasti belum ada, baru obat untuk pencegahan.
Bagi kita semua perlu mewaspadainya dan menjaga agar tidak terkena penyakit
seperti di bawah ini. Jangan bersedih Insya Allah ada obatnya.
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi SAW, pernah bersabda : “Allah tidaklah
menurunkan suatu penyakit melainkan Dia juga menurunkan obatnya.” (HR.
Al-Bukhari)
Metode pengobatan modern telah berperan banyak dalam menyembuhkan pasien
yang menderita penyakit tertentu. Namun sayangnya ada juga penyakit yang masih
belum ada obatnya sampai sekarang. Salah satunya adalah penyakit yang sering
dianggap sepele oleh orang-orang, yaitu demam.
Berikut ini, setidaknya ada sepuluh penyakit yang belum bisa disembuhkan
sampai detik ini. Simak daftarnya seperti yang dilansir dari Listverse.
1. Ebola
Ebola adalah virus dari famili Filoviridae yang menyebabkan demam parah dan
pendarahan. Virus ini menyerang primata, seperti gorila, simpanse, dan juga
manusia. Risiko kematian akibat virus Ebola pada manusia bahkan mencapai angka
50-90 persen.
Nama virus ini sebenarnya berasal dari Sungai Ebola di bagian utara negara
Kongo, Afrika, pertama kali pada tahun 1976. Ebola berhubungan erat dengan
virus Marburg yang ditemukan pada tahun 1967 yang menyebabkan epidemi penyakit
pada manusia. Ada pula Ebola Reston, virus yang menyerang monyet di Virginia
namun tidak begitu fatal efeknya pada manusia.
2. Polio
Polio atau polomyelitis adalah kelumpuhan yang menyerang anak-anak. Polio
merupakan penyakit akut akibat infeksi virus yang menyerang sistem saraf.
Gejala polio biasanya diawali dengan demam, sakit kepala, mual, lemas, nyeri
otot, sesak napas, dan biasanya diikuti dengan lumpuhnya bagian tubuh tertentu.
Kebanyakan kasus polio ditemukan pada anak-anak di bawah usia lima tahun.
Meskipun ada gejala yang disebutkan, 90 persen pasien kadang tidak mengalami
tanda apapun saat terserang polio. Sampai sekarang, belum ada obat dari polio.
Namun mulai tahun 1960, ada vaksin yang mulai disuntikkan pada anak-anak.
Sayangnya masih ada kasus polio yang menyerang, misalnya di India.
3. Lupus
Lupus merupakan kelainan sistem imun berlebihan yang menyebabkan inflamasi
di bagian tubuh tertentu. Jenis lupus ada tiga, yaitu discoid, systemic, dan
drug-induced.
Lupus discoid mempengaruhi kulit dan tidak melibatkan organ internal.
Biasanya gejala lupus jenis ini adalah ruam pada kulit dengan sisi cokelat
keabu-abuan yang muncul pada leher, wajah, dan kulit kepala. Sekitar 10 persen
pasien discoid bisa berkembang penyakitnya menjadi jenis systemic.
Lupus systemic paling umum ditemukan pada manusia. Penyakit ini mempengaruhi
hampir semua organ tubuh, terutama kulit, ginjal, sendi, jantung, saluran
pencernaan, otak, membran organ, sendi, dan rongga tubuh.
Flu atau influenza merupakan infeksi virus akut pada bagian atas atau bawah
saluran pernapasan. Gejalanya bisa berupa demam, kedingingan, nyeri otot,
disertai rasa sakit di kepala dan dada.
Flu bisa disebabkan karena beberapa strain virus, yaitu tipe A, B, dan C.
Virus A menyebabkan epidemi flu, B menyebarkan penyakit dalam skala yang lebih
sempit, smentara C tidak begitu mempengaruhi manusia. Namun dalam beberapa
kasus, virus berevolusi dan menjadi tipe baru dan hampir tidak bisa dikalahkan
sistem imun manusia. Misalnya flu burung atau flu babi yang telah membunuh
manusia dalam waktu singkat.
5. Penyakit Creutzfeldt-Jakob
Namanya cukup sulit diucapkan dan sifatnya mematikan. Penyakit ini menyerang
sistem saraf pada satu di antara satu juta orang di dunia. Namun pada populasi
tertentu, risiko serangan penyakit tersebut lebih tinggi, misalnya Yahudi
Libya.
Penyakit Creutzfeldt-Jakob biasanya menyerang orang dewasa berusia 40-70
tahun, meskipun anak muda juga bisa terserang panyakit ini. Gejalanya biasanya
mempengaruhi perilaku penderita. Dalam beberapa bulan, demensia ikut menyerang
diikuti dengan pandangan kabur dan kesulitan bergerak.
Penyakit ini pertama kali ditemukan tahun 1920 dan mirip dengan kuru atau
kelainan perilaku manusia dan scrapie yang menyerang kambing. Ketiga penyakit
tersebut sama-sama membuat jaringan pada otak memiliki lubang sehingga diberi
sebutan transmissible spongiform encephalopathies.
6. Diabetes
Diabetes merupakan kelainan metabolisme yang menyebabkan respon insulin
tidak bekerja dengan baik sehingga kesulitan menjaga kadar gula dalam darah.
Ada dua jenis diabetes, tipe 1 dan tipe 2. Tipe 1 diakibatkan karena
kelebihan sistem imun pada seseorang dan menghancurkan sel-sel yang diproduksi
insulin. Diabetes jenis ini biasanya ditemukan pada anak-anak.
Sementara tipe 2 umumnya menyerang orang dewasa berusia 40 tahun ke atas.
Penyebabnya adalah gen dan obesitas yang memicu lemahnya respon insulin. Pasien
diabetes jenis ini disarankan menjaga kadar gula dalam darahnya dan jika perlu
melakukan suntik insulin secara teratur.
7. HIV/AIDS
AIDS bisa dibilang kebalikan dari penyakit lupus. Sebab jika lupus
disebabkan oleh kelebihan sistem imun, AIDS justru membuat sistem kekebalan
tubuh melemah.
Pada awalnya virus HIV menyerang dan menghancurkan sistem imun. Penderita
kemudian mengalami berbagai infeksi dan penyakit yang akhirnya berujung pada
kematian.
Nama AIDS berasal dari acquired immunodeficiency syndrome, penyakit
yang disebabkan oleh virus HIV (human immunodeficiency virus). Pertama
kali ditemukan tahun 1980 di Afrika. Penyebarannya diduga akibat perjalanan
internasional, hubungan seksual, dan obat-obatan melalui suntik.
8. Asma
Asma merupakan kelainan kronis pada paru-paru yang menghambat aliran oksigen
dan menyebabkan penderita sulit bernapas, batuk, sesak, dan berujung pada
kematian. Beberapa penyebab dari asma biasanya adalah debu, bulu hewan
tertentu, serbuk sari, polusi, rokok, suhu udara, obat-obatan, dan olahraga.
Meskipun asma bisa menyerang siapapun, kebanyakan penderitanya adalah
anak-anak berusia 10 tahun ke bawah. Anak laki-laki lebih sering terkena asma
daripada perempuan. Sementara pada orang dewasa, risiko asma pria dan wanita
sama besarnya. Kesamaan lain penyakit asma pada anak-anak dan orang dewasa
adalah belum ada obat yang menyembuhkan penyakit ini.
9. Kanker
Kanker disebabkan oleh pertumbuhan sel yang tidak bisa dikendalikan di dalam
tubuh. Kanker yang paling sering menyerang pria adalah prostat, paru-paru, dan
usus besar. Sementara pada wanita, ada kanker payudara, paru-paru, dan usus
besar yang menghantui mereka.
Kemajuan teknologi sampai saat ini sudah berhasil membuat para peneliti
memahami apa yang sebenarnya terjadi dengan sel kanker dan bagaimana seseorang
terserang kanker. Namun sayangnya, baru pencegahan, diagnosis, dan perawatan
saja yang bisa dilakukan. Untuk obat, belum ditemukan metode paling manjur
untuk melawan penyakit ini.
10. Pilek
Pilek merupakan infeksi virus pada saluran pernapasan bagian atas. Terkadang
juga menyebar ke struktur yang lebih rendah dan menyebabkan infeksi pada mata
atau telinga tengah.
Pilek biasanya diawali dengan demam. Memang selama ini ada obat untuk
meredakan gejala demam dan hidung tersumbat yang dialami penderita. Namun untuk
benar-benar sembuh dari pilek, belum ada obat yang berhasil melakukannya.
Buktinya, seseorang bisa terkena pilek berkali-kali. Sembuh pun karena antibodi
di dalam diri manusia sendiri yang berhasil mengalahkan infeksi virus pilek.
Flu berbeda dengan pilek meskipun sama-sama menyerang saluran pernapasan.
Bedanya, ada lebih dari 200 virus penyebab pilek sementara ada beberapa saja
yang memicu flu. Itulah sebab mengapa ada vaksin untuk flu namun tidak ada
untuk pilek. Gejalanya pun sering sama, tetapi banyak orang yang cukup susah
membedakannya.
Sumber : http://www.merdeka.com/sehat/10-penyakit-yang-belum-ada-obatnya.html
Halaman ini terakhir diubah 17-08-2014 ( 12 views)
No comments:
Post a Comment
Mohon Perhatiannya yang ingin berkomentar :
1. Berkomentarlah yang baik dan sopan
2. Tidak dianjurkan meletakan link hidup
3. Disarankan berkomentar sesuai postingan
4. Mohon bershabar apabila komentar belum admin balas
5. Dianjurkan berkomentar menggunakan alamat Url untuk Backlink