Jalan
santai olahraga yang banyak di gemari dan olahraga yang tidak memerlukan biaya.
Jalan santai biasa dilakukan umumnya di pagi hari ada pula yang melakukannya di
sore hari. Jalan santai murah meriah, coba lakukan di pagi hari mulai jam 5.00,
udara segar, kendaraan belum begitu banyak, pokoknya enak sekali dirasakan oleh
tubuh kita. Pagi hari cocok untuk jalan santai karena udara masih segar
sehingga bebas polusi. Saling
Indonesia akan melansir manfaat jalan santai bagi kesehatan dari
Refflisia.web.id berikut ini.
Apa Sih
sebenarnya manfaat jalan santai bagi kesehatan yang dilakukan
banyak orang pada pagi hari maupun sore hari? wow ternyata jika diteliti lebih
dalam lagi ada banyak sekali keuntungan daripada berjalan kaki atau jalan
santai, orang indonesia kebanyakan kalo di kota besar biasanya suka jarang
sekali atau bisa dikatakan susah mencari waktu untuk jalan santai, namun coba
kita lihat di negara besar seperti jepang atau amerika, kebanyakan orang –
orang disana lebih senang melakukan aktifitas berjalan kaki untuk pergi ke
kantor atau ke mini market, bisa kita lihat betapa terjaga sekali kesehatan
mereka jika sering melakukan jalan santai tersebut, nah namun biar lebih jelas
dan berarti mari kita lihat beberapa keuntungan ataupun manfaat jalan santai yang
biasa dilakukan untuk menjaga kesehatan dibawah ini.
Khasiat serta Faedah Jalan Santai
Cegah
Serangan Jantung
Berjalan
kaki dapat menekan risiko serangan jantung. Otot jantung membutuhkan aliran
darah lebih deras (dari pembuluh koroner yang memberinya makan) agar bugar dan
berfungsi normal memompakan darah tanpa henti. Berjalan kaki tergopoh-gopoh
memperderas aliran darah ke dalam koroner jantung. Dengan demikian kecukupan
oksigen otot jantung terpenuhi dan otot jantung terjaga untuk bisa tetap cukup
berdegup. Bukan hanya itu, Kelenturan pembuluh darah arteri tubuh yang terlatih
menguncup dan mengembang akan terbantu oleh mengejangnya otot-otot tubuh yang
berada di sekitar dinding pembuluh darah sewaktu melakukan kegiatan berjalan
kaki tergopoh-gopoh itu. Hasil akhirnya, tekanan darah cenderung menjadi lebih
rendah, pelengketan antarsel darah yang bisa berakibat gumpalan bekuan darah
penyumbat pembuluh juga akan berkurang.
Selain
itu, kolesterol baik (HDL) yang bekerja sebagai spons penyerap kolesterol jahat
(LDL) akan meningkat dengan berjalan kaki tergopoh-gopoh. Tidak banyak cara di
luar obat yang dapat meningkatkan kadar HDL selain dengan bergerak badan.
Berjalan kaki tergopoh-gopoh tercatat mampu menurunkan risiko serangan jantung
menjadi tinggal separuhnya.
Mencegah
Stroke
Kendati
manfaat berjalan kaki tergopoh-gopoh terhadap stroke pengaruhnya belum senyata
terhadap serangan jantung koroner, beberapa studi menunjukkan hasil yang
menggembirakan. Tengok saja bukti alami nenek-moyang kita yang lebih banyak
melakukan kegiatan berjalan kaki setiap hari, kasus stroke zaman dulu tidak
sebanyak sekarang. Salah satu studi terhadap 70 ribu perawat (Harvard School of
Public Health) yang dalam bekerja tercatat melakukan kegiatan berjalan kaki
sebanyak 20 jam dalam seminggu, risiko mereka terserang stroke menurun
duapertiga.
Berat
badan stabil
Ternyata
dengan membiasakan berjalan kaki rutin, laju metabolisme tubuh ditingkatkan.
Selain sejumlah kalori terbuang oleh aktivitas berjalan kaki, kelebihan kalori
yang mungkin ada akan terbakar oleh meningkatnya metabolisme tubuh, sehingga
kenaikan berat badan tidak terjadi.
Menurunkan
berat badan
Ya,
selain berat badan dipertahankan stabil, mereka yang mulai kelebihan berat
badan, bisa diturunkan dengan melakukan kegiatan berjalan kaki tergopoh-gopoh
itu secara rutin. Kelebihan gajih di bawah kulit akan dibakar bila rajin
melakukan kegiatan berjalan kaki cukup laju paling kurang satu jam.
Mencegah
Diabetes
Membiasakan
berjalan kaki melaju sekitar 6 km per jam, waktu tempuh sekitar 50 menit,
ternyata dapat menunda atau mencegah berkembangnya diabetes Tipe 2, khususnya
pada mereka yang bertubuh gemuk. Ini didasarkan study dari National Institute
of Diabetes and Gigesive & Kidney Diseases.
Sebagaimana
kita tahu bahwa kasus diabetes yang bisa diatasi tanpa perlu minum obat, bisa
dilakukan dengan memilih gerak badan rutin berkala. Selama gula darah bisa
terkontrol hanya dengan cara bergerak badan, obat tidak diperlukan. Itu berarti
bahwa berjalan kaki tergopoh-gopoh sama manfaatnya dengan obat antidiabetes.
Mencegah
osteoporosis
Gerak
badan dan berjalan kaki cepat, bukan saja otot-otot badan yang diperkokoh,
melainkan tulang-belulang juga. Untuk metabolisme kalsium, bergerak badan
diperlukan juga, selain butuh paparan cahaya matahari pagi. Tak cukup ekstra
kalsium dan vitamin D saja untuk mencegah atau memperlambat proses
osteoporosis. Tubuh juga membutuhkan gerak badan dan memerlukan waktu paling
kurang 15 menit terpapar matahari pagi agar terbebas dari ancaman osteoporosis.
Mereka
yang melakukan gerak badan sejak muda, dan cukup mengonsumsi kalsium, sampai
usia 70 tahun diperkirakan masih bisa terbebas dari ancaman pengeroposan
tulang.
Meredakan
encok lutut
Lebih
sepertiga orang usia lanjut di Amerika mengalami encok lutut (osteoarthiris).
Dengan membiasakan diri berjalan kaki cepat atau memilih berjalan di dalam
kolam renang, keluhan nyeri encok lutut bisa mereda. Untuk mereka yang mengidap
encok lutut, kegiatan berjalan kaki perlu dilakukan berselang-seling, tidak
setiap hari. Tujuannya untuk memberi kesempatan kepada sendi untuk memulihkan
diri.
Mengobati
Depresi
Ternyata
bergerak badan dengan berjalan kaki cepat juga membantu pasien dengan status
depresi. Berjalan kaki tergopoh-gopoh bisa menggantikan obat antidepresan yang
harus diminum rutin. Studi ihwal terbebas dari depresi dengan berjalan kaki
sudah dikerjakan lebih 10 tahun.
Sumber : Rafflesia
Artikel Terkait :
Halaman ini terakhir diubah 01-01-2014 ( 42 views)
No comments:
Post a Comment
Mohon Perhatiannya yang ingin berkomentar :
1. Berkomentarlah yang baik dan sopan
2. Tidak dianjurkan meletakan link hidup
3. Disarankan berkomentar sesuai postingan
4. Mohon bershabar apabila komentar belum admin balas
5. Dianjurkan berkomentar menggunakan alamat Url untuk Backlink